Kota Batu, Tugumalang.id – ‘Megah bangunannya, megah pula pendapatan ekonomi warga.’ Pasar Induk Among Tani berhasil membuktikan menjadi tumpuan baru perekonomian warga Kota Batu, Jawa Timur.
Sejak rampung dibangun dan diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada 2023 lalu, geliat aktivitas perekonomian di pasar yang dibangun dengan APBN senilai Rp 166 miliar itu terus bertumbuh. Kesan kumuh dan becek yang melekat di pasar lama mulai terhapus.
Peningkatan omset sejak menghuni bangunan pasar yang baru ini seperti dialami Johan Bambang Irawan. Ia mengaku omset dagangan sayurnya mengalami peningkatan jika dibanding di pasar lama.
Menurutnya, suasana pasar yang bersih dan nyaman menjadi faktor pembeli betah berbelanja di sana. Tak seperti di bangunan lama yang terkesan kumuh, gelap bahkan becek di halaman luar.
“Alhamdulillah sekarang sudah lega bisa berjualan di bangunan baru, yang bersih dan nyaman. Sejak jualan di sini saya rasa penjualannya meningkat, malah ada banyak langganan baru,” kata dia.
Baca Juga: Pedagang Pasar Pagi Kota Batu Segera Pindah ke Pasar Induk Among Tani Sebelum Ramadan
Pengakuan senada juga diakui Rohmah (45), salah satu pengunjung yang kini merasa lebih nyaman berbelanja. Ia membandingkan kesan pasar induk kini sangat jauh berbeda dari dulu. ”Lebih nyaman dan aman, gak seperti dulu. Sekarang malah lebih lengkap, toilet juga banyak dan bersih,” kata dia.
Hal senada dikatakan Minto, pedagang Mie Ayam yang kini menuai omset tinggi. Dari yang semula hanya beromset ratusan ribu, kini dia bisa menuai omset hingga Rp 2-3 juta. Bahkan dirinya terkesan menjadi pedagang profesional.
Minto juga merasakan perbedaan suasana pasar sekarang yang mulai nampak anak-anak muda berbelanja. Jika dulu, sudah hampir pasti yang berbelanja adalah orang-orang tua. ”Saya harap manfaat ini bisa terus langgeng ke depannya, pasar semakin ramai,” ujarnya.
Terpisah, Kepala UPT Pasar Kota Batu Agus Suyadi menjelaskan jika okupansi Pasar Induk Among Tani sejak beroperasi memang terjadi peningkatan kunjungan. Dalam sehari, kunjungan di sana bisa sampai tembus 7 ribu orang.
”Kalau akhir pekan makin ramai bisa sampai 9 ribu pengunjung. Utamanya di hari Minggu karena jadi kayak tempat jalan-jalan dan makan-makan keluarga,” kata Agus.
Agus menerangkan jika pengunjung yang datang tak hanya datang dari Kota Batu saja. Melainkan juga wisatawan dari berbagai daerah seperti Surabaya Raya, Kediri, Blitar, hingga Jakarta.
Baca Juga: Ide Pelaku Ekraf di Kota Batu Meramaikan Pasar Induk Among Tani Kota Batu
”Paling banyak memang berkunjung ke zona kuliner di lantai atas. Biasanya juga sambil belanja. Yang paling ramai sekarang dikunjungi itu zona pedagang sayur dan buah,” jelas Agus.
Tentu saja, geliat perekonomian yang terjadi ini cukup melegakan. Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai berharap perputaran ekonomi di Pasar Induk Among Tani bisa terus bergeliat seiring perkembangan zaman. Saat ini, Pemkot Batu masih punya banyak PR untuk menggaungkan nama Pasar Induk Among Tani di kalangan wisatawan.
Salah satunya dengan cara menggeber event-event baik untuk UMKM, pelaku kreatif dan juga seni budaya. Selain itu, Pemkot Batu juga mencanangkan program ASN wajib belanja di pasar setiap bulan di tanggal 17.
”Tujuannya hanya satu, agar kehadiran Pasar Induk Among Tani betul-betul dirasakan semua pihak. Bahwa pergerakan ekonomi terus menjadikan warna tersendiri bagi kemajuan Kota Batu,” tutur Aries.
Aries menegaskan, Pasar Induk Among Tani akan menjadi ikon baru bagi Kota Batu. Sebab itu, pada 2-2024 ini, pasar itu akan dijadikan tempat resmi untuk transit perjalanan dengan menghadirkan s,eua infrastruktur penunjangnya.
“Misal seperti bus wisata itu bisa transit dan masuk di sana, pengunjungnya diajak jalan-jalan, beli oleh-oleh sebelum berwisata ke tempat-tempat lain,” ujar Aries.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu sendiri berdiri di atas lahan seluas 34.060 meter yang menampung 2.630 unit terdiri dari 1.716 kios dan 914 los. Terdiri dari 3 lantai yang dibagi sesuai zona yakni zona basah di lantai satu, lantai dua sebagai zona kering, dan lantai tiga sebagai zona makanan atau kuliner.
Tak hanya megah dan bersih, infrastruktur penunjang seperti parkir di sana juga telah tertata dengan baik. Sistem parkir di sana saat ini menggunakan sistem e-parking.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko