Malang, tugumalang.id – Tak kenal maka tak sayang. Peribahasa ini cocok bagi warga kecamatan Klojen Kota Malang yang sudah lama mukim, namun tak tahu seluk beluk tempat tinggal Anda.
Klojen adalah salah satu kecamatan yang mungkin paling sering Anda lewati saat berkunjung ke Kota Malang. Kecamatan ini terletak di pusat kota dengan beberapa destinasi wisata utama yang ramai pengunjung tiap harinya.
Misalnya saja Alun-alun Tugu Kota Malang, Alun-alun Merdeka dan Masjid Jami yang jadi ikon kota pelajar dan wisata ini. Klojen pun makin tenar dengan kehadiran kayutangan heritage sebagai salah satu destinasi wisata di Malang yang mengangkat nilai sejarah.
Kilas Sejarah Kecamatan Klojen
Kota Malang memiliki lima kecamatan dengan luas total mencapai 111,077 kilometer persegi. Salah satu kecamatan tersebut yakni Klojen. Berbatasan dengan kecamatan Lowokwaru dan Blimbing di sebelah utara. Lalu kecamatan Kedungkandang di sebelah timur dan kecamatan Sukun di sebelah Selatan.
Merunut arsip sejarah kecamatan Klojen yang dirilis kecamatan, nama Klojen berasal dari kata Loge atau loji. Hal ini tak lepas dari pendirian rumah tinggal belanda “loge” didekat benteng pertahanan yang sekarang berubah menjadi Rumah Sakit Syaiful Anwar.
Kata Loji kemudiab beralih menjadi “kelojian”hingga akhirnya masyarakat dengan mudah menyebutnya sebagi Klojen. Usai penetapan Gemeente Malang pada 1 April 1914, Klojen kemudian secara administratif diresmikan menjadi salah satu dari empat lingkungan wilayah kota Malang berdasarkan Burgemeester tahun 1942. Selain Klojen, ada pula kecamatan Kedungkandang dan Blimbing.
Hingga akhirnya pada tahun 1960-an, Klojen terdiri dari wilayah utama yakni Klojen Lor, Klojen Ledok, Klojen Lor dan Belakang Loji. Dan kini, kecamatan ini memiliki 11 kelurahan yakni Klojen, Rampal Celaket, Oro-Oro Dowo, Samaan, Penanggungan, Gadingkasri, Bareng, Kasin, Sukoharjo, Kauman, dan Kiduldalem.
5 Fakta Menarik Kecamatan Klojen Kota Malang
Nah, berikut ini beberapa fakta menarik tentang Klojen sebagai kecamatan di Kota Malang. Tak hanya sebagai kecamatan dengan luas terkecil di Malang, namun juga wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi.
1. Kecamatan dengan luas wilayah paling kecil
Yang pertama, Klojen menjadi kecamatan dengan luas paling kecil di Kota Malang. Yap, kecamatan ini memiliki luas 8,82. Luas ini bahkan hanya 7,9 persen dari seluruh luas wilayah kota Malang.
Bandingkan dengan kecamatan lain seperti Lowokwaru yang memiliki luas 21,43 kilometer persegi dan Kecamatan Kedungkandang yang mencapai 39,85 kilometer persegi. Kedungkandang sendiri menjadi kecamatan paling luas dengan persentase 35,88 persen dari wilayah Kota Malang.
2. Luas wilayah kelurahan tak sampai 1 kilometer persegi
Masih menyoal luas wilayah, hampir semua kelurahan di Klojen memiliki luas tak sampai 1 kilometer persegi. Dari 11 kelurahan, hanya kelurahan Oro-oro Dowo dan Bareng yang memiliki luas 1,38 Km persegi dan 1,07 persegi.
Sisanya, hanya memiliki luas wilayah mulaii 0,49 hingga 0,98 km persegi. Bahkan Kelurahan Kiduldalem dan Rampalcelaket hanya memiliki luas wilayah 0,49 dan 0,51 km persegi.
3. Kecamatan dengan Jumlah RT RW paling sedikit di Kota Malang
Selanjutnya, dengan luas wilayah yang begitu sempit, jumlah rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di Klojen juga sangat sedikit jumlahnya.
Bayangkan saja, Klojen hanya memilikii 90 RW dan 677 RW. Berbeda dengan kecamatan lainya yang memiliki ratusan RW. Kecamatan Blimbing misalnya, memiliki 130 RW dengan 958 RT. Pun bila dibandingkan dengan kecamatan SUkun yang memiliki 97 RW dan 677 RT.
4. Memiliki Jumlah Penduduk Paling Sedikit, Tapi Paling Padat
Pada bulan Juni tahun 2022, jumlah penduduk Kota Malang mencapai 846.126 orang dengan laju pertumbuhan penduduk yang mencapai 0,14 persen dalam periode tahun 2020 hingga 2022.
Dari jumlah tersebut, Klojen menjadi penyumbang jumlah penduduk paling sedikit, sekitar 11,11 persen atau 94.039 orang. Menariknya, kepadatan penduduk tertinggi justru tercatat di Kecamatan Klojen, mencapai 10.651 jiwa per kilometer persegi.
Data ini memberikan gambaran tentang sebaran penduduk di Kota Malang serta tingkat pertumbuhan populasi yang relatif stabil selama dua tahun terakhir.
Berbeda dengan wilayah Kecamatan Kedungkandang menjadi tempat tinggal bagi sebagian besar penduduk. Dengan persentase sebesar 24,67 persen atau setara dengan 208.741 orang.
5. Jumlah Angka Kelahiran Paling kecil di Kota Malang
Dengan jumlah penduduk paling sedikit, Klojen juga tercatat menjadi kecamatan dengan angka kelahiran terkecil di Kota Malang.
Catatan BPS dalam Malang Dalam Angka 2023 menyebut data jika angka kelahiran per tahun sejak 2019 hingga 2022 hanya sebesar 319, 234, 293, dan 761 jiwa. Angka ini berbeda jauh dengan tingkat kelahiran di kecamatan lainnya.
Pada 2022 saja, kecamatan kedungkandang mencatatkan angka kelahiran 2172 jiwa. Sedangkan Blimbing dan Sukun mencatatkan 1780 dan 1879 jiwa.
Itulah 5 fakta menarik tentang kecamatan Klojen di Kota Malang. Semoga dapat menambah wawasan demi memahami bagaimana seluk beluk kawasan dan tempat tinggal Anda.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Imam A. Hanifah
editor: jatmiko