MALANG – Pasca-lebaran 2021 di Kota Malang, total sudah ada 3 klaster permukiman yang bermunculan dengan sebaran virus mencapai belasan orang.
Sebut saja, klaster pertama terjadi di Perumahan Tlogomas, ada 22 warganya telah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.2 orang diantaranya dilaporkan meninggal dunia dalam masa perawatan.
Beberapa hari kemudian, muncul kembali klaster baru di Jalan Lowokdoro, Kota Malang. Total 9 warga satu kampung dinyatakan positif COVID-19 secara beruntun. 2 orang di antaranya juga dilaporkan telah meninggal dunia.
Ketiga, ada lagi klaster permukiman muncul yakni di Jalan Tretes Rampal Celaket. Dilaporkan 7 warga tertular virus corona dan 2 di antaranya meninggal dunia.
Terbaru, sejumlah pasien yang tertular di klaster pertama yakni di Perumahan Tlogomas masih mendapat perawatan. Namun, 1 orang meninggal dunia pada Minggu (30/5/2021) kemarin.
”Sisanya semua masih dalam perawatan dan juga isolasi di rumah Safe House juga isolasi mandiri,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Mu’arif dihubungi, Senin (31/5/2021).
Tentu hal ini cukup mengkhawatirkan. Beruntung, transmisi penularan yang terjadi hingga memunculkan klaster ini diklaim tidak terjadi dari mobilitas warga dari luar kota. Menurut Husnul, dari assesment timnya, ini transmisi lokal.
”Tidak berasal dari tamu dari luar ya, penyebab muncul klaster ini transmisi lokal, tidak terkait dengan arus mobilisasi orang apalagi dari luar kota,” terangnya.
Sebab itu, Husnul mewanti-wanti agar masyarakat tetap waspada dan jangan lengah untuk menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
”Gak papa beraktivitas seperti biasa, namun tetap disiplin protokol kesehatan. Terlebih lagi di luar rumah. Saya harapnya juga hindari kerumunan atau keramaian,” imbaunya.
Hal senada dikatakan Wali Kota Malang Sutiaji sebelumnya, terkait antisipasi mutasi virus baru, dirinya sejauh ini belum menemui adanya gejala virus baru yang kembali merebak seperti di India.
Menurut dia, kasus klaster Covid-19 secara beruntun yang terjadi belakangan ini masih belum tergolong virus baru.
”Di Tlogomas, di Lowokdoro itu hasil tracing bukan dari orang luar kota. Sama sekali tidak ada (relasi dengan mutasi virus baru) Makanya cukup dengan dilokakisir di tempat,” klaimnya.
Sebab itu, dirinya terus mengimbau agar masyarakat memperkuat diri dengan mengaktifkan kewaspadaan di tingkat RT/RW alias PPKM Mikro. Pada dasarnya, disiplin prokes adalah kunci.
Dia berharap, perekonomian yang saat ini sudah mulai merangkak pulih tidak kembali anjlok. Terpenting adalah pada tingkat kedisiplinan warga sendiri, dalam menerapkan prokes bagi dirinya.