Malang, tugumalang.id – Pihak yayasan Politeknik Kota Malang (Poltekom) bungkam saat mahasiswanya menuntut hak perkuliahan yang terbengkalai sejak setahun terakhir. Diketahui, gaji dosen juga tak dipenuhi secara layak hingga membuat kampus tak beroperasi.
Anggota DPRD Kota Malang, Suryadi yang disebut sebut sebagai Sekretaris Yayasan Poltekom Malang enggan, dan bahkan menolak memberikan komentar soal kondisi mangkraknya kampus yang terletak di Jalan Tlogowaru, Kota Malang itu.
Politisi yang kini diketahui juga maju kembali sebagai caleg DPRD Kota Malang itu mengarahkan agar jurnalis bertanya saja ke pentolan yayasan.
“Langsung ke suhu suhunya saja,” kata Suryadi sambil tertawa dan menyulut korek api untuk menyalakan rokok, Rabu (22/11/2023).
Namun dia juga tak memberikan jawaban yang jelas dan tegas saat ditanya siapa suhu suhu yang dimaksud. Meski tak meninggalkan tempat, Suryadi tak mau menjawab semua pertanyaan para jurnalis yang ada dihadapannya.
Baca Juga: Cerita Pilu Mahasiswa Poltekom Malang Niat Kuliah Malah Jadi Penjaga Kampus
Sebelumnya, Presiden BEM Poltekom Malang, Mahbub Ubaidilah mengungkapkan bahwa berdasarkan sepengetahuannya jajaran yayasan Poltekom diisi oleh sejumlah tokoh mulai dari mantan Wali Kota Malang, anggota DPR RI, rektor perguruan tinggi swasta di Malang hingga anggota DPRD Kota Malang.
Mahbub mengaku kecewa salah satu pimpinan yayasan yang saat ini juga menjadi caleg dapil Kedungkandang itu tak memberikan solusi atas persoalan yang ada di Poltekom. Padahal yang bersangkutan juga ada di Komisi D DPRD Kota Malang yang menangani bidang pendidikan.
“Beliau kan juga dapil Kedungkandang, masak gak tau kondisi seperti ini di Poltekom,” ucapnya.
Mahbub mengatakan bahwa Poltekom Malang sudah tidak ada aktifitas perkuliahan sejak Desember 2022 lalu. Gaji dosen menurutnya tak dipenuhi dengan layak dan hak hak perkuliahan mahasiswa terbengkalai.
Baca Juga: Poltekom Bermasalah, Pj Wali Kota Malang Minta Yayasan Segera Selesaikan
Kini, kata Mahbub, Poltekom Malang menyisakan kurang dari 50 mahasiswa dan 5 dosen. Sebab, sudah banyak mahasiswa dan dosen yang keluar. Meski begitu, kampus ini masih menerima mahasiswa baru sebanyak 6 orang pada 2023 ini.
“Kami juga kasihan sama kakak kakak kami yang mau proses wisuda. Mereka tidak bisa mengurus proses wisuda karena direksi juga sudah tidak ada, jadi terbengkalai,” tandasnya.
Sementara itu, Tugumalang.id juga mencoba mengkonfirmasi pihak rektor perguruan tinggi swasta di Malang yang juga disebut sebut merupakan anggota pembina yayasan Poltekom Malang. Namun hingga saat ini yang bersangkutan belum bisa memberikan respon.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko
Foto: