Tugumalang.id – Universitas Islam Malang (Unisma) kembali mengirimkan mahasiswanya dalam program Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik pada Senin (3/2/2025). Sebanyak 933 mahasiswa diberangkatkan menjalankan tugas di 21 desa di Kabupaten Malang.
Program yang mengusung tema ‘Bersama Masyarakat Mewujudkan Kampung Sejahtera yang Berkelanjutan’. Menurut Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisma, Prof. Dr. Ir. Mahayu Woro Lestari, M.P., mahasiswa KSM tidak hanya hadir di desa untuk membantu secara fisik, tetapi juga membawa inovasi dan solusi berbasis keilmuan.
Baca Juga: Pacu Kompetensi Guru MA se-Malang, Unisma Gelar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Mereka telah dibekali keterampilan sesuai dengan bidang studinya untuk mengidentifikasi serta mengembangkan potensi desa, sehingga manfaatnya dapat berkelanjutan bagi masyarakat.

Pada tahun ini, terdapat perubahan kebijakan terkait persyaratan KSM. Jika sebelumnya mahasiswa harus menyelesaikan 100 SKS untuk mengikuti program ini, kini mereka sudah bisa mendaftar setelah menempuh 80 SKS.
Perubahan ini menyebabkan jumlah peserta KSM meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Mahasiswa akan mengabdi selama enam minggu, dengan setiap kelompok terdiri dari 10 hingga 11 mahasiswa dari berbagai program studi. Satu desa akan ditempati sekitar empat kelompok KSM.
Prof. Woro menekankan bahwa format lintas disiplin ilmu ini dirancang untuk mendorong kolaborasi dan memperkuat pemecahan masalah di desa.
Baca Juga: Prof DR Ir Agus Sugianto Jabat Ketua Pengurus Yayasan Unisma Periode 2025-2029
“Kehadiran mahasiswa di desa bukan sekadar untuk menyumbangkan tenaga atau materi, tetapi lebih kepada menggali dan mengembangkan potensi yang sudah ada. Mereka diharapkan mampu menawarkan inovasi serta ide-ide segar yang dapat membantu masyarakat berkembang,” jelasnya.
Sebelum diterjunkan ke lapangan, mahasiswa terlebih dahulu melakukan survei untuk memahami kondisi desa yang akan ditempati. Dengan demikian, mereka sudah memiliki strategi dalam membantu sektor-sektor potensial, seperti UMKM.
Mahasiswa dapat berkontribusi dalam inovasi produk, peningkatan kualitas kemasan, sertifikasi halal, hingga pemasaran berbasis digital. Tujuannya agar setelah program selesai, masyarakat dapat lebih mandiri dan produktif.
Selain tantangan dalam mengembangkan desa, mahasiswa KSM tahun ini juga akan menghadapi pengalaman unik karena sebagian besar masa pengabdian berlangsung selama bulan Ramadhan.
Mereka diharapkan dapat beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat, termasuk dalam aktivitas keagamaan, seperti menjadi imam salat tarawih dan membimbing tadarus Al-Qur’an.
Tak hanya di Kabupaten Malang, UNISMA juga mengirimkan satu kelompok mahasiswa KSM ke Thailand. Kelompok yang berasal dari Fakultas Kedokteran ini telah lebih dulu berangkat untuk berkolaborasi dengan mahasiswa dari Volunteer Spirit Association (VSA) melalui kerja sama dengan Dejavato Foundation.
Melalui program ini, UNISMA berharap mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu membawa dampak positif bagi masyarakat, sekaligus mengasah kemampuan inovasi mereka dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di lingkungan desa.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A