Tugumalang.id – Menjadi waria bukan halangan bagi seseorang untuk tetap berkembang dan maju seperti orang pada umumnya. Prinsip itu dianut seorang waria di Kota Batu, Jawa Timur, yang justru bisa sukses dan mandiri melalui usaha kuliner yang ditekuninya.
Namanya Yeyen. Di dunia katering, nama Yeyen Catering bukan nama asing, terlebih di acara-acara pesta pernikahan. Yeyen Catering satu dari sekian usaha katering makanan yang populer di Kota Batu, juga di Malang.
Tak disangka, pemiliknya adalah seorang waria. Tak hanya katering, usahanya semakin menjamur ke ranah restoran hingga kafe. Sebut saja seperti Cafe Jebrak, Warung Mak Prasmanan dan terbaru adalah Pondok Kekep.
Baca Juga: Satpol PP Kota Malang Jaring 1 Waria dan 2 Pekerja Seks Bandel
Warga Dusun Kekep, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji ini juga merupakan peternak sapi potong dan sapi perah. Mungkin bagi sebagian orang, hal itu tidak dapat dipercaya. Namun Yeyen nyatanya telah membuktikannya.
Kendati demikian, perjalanan kesuksesan itu tak diraihnya semudah membalik tangan. Menjalani takdir sebagai seorang waria, tentu perjuangannya lebih keras dua kali lipat dibanding pengusaha pada umumnya. Seperti apa kisahnya?
Laki-laki kelahiran 4 Juli 1971 tersebut memulai kesuksesannya dari nol. Ia lahir sebagai anak yatim dengan latar belakang ekonomi keluarga yang serba pas-pasan. Kondisi itu membuat Yeyen tak pelak juga tumbuh besar dengan pendidikan gaya lama yang serba keras.
“Hidup serba kekurangan ya saya seperti anak desa pada umumnya, dididik cari rumput, cari kayu bakar ke hutan. Sejak kecil saya sudah biasa dididik keras bahkan ekstrem oleh bapak angkat saya, namanya Pak Rabun,” kata Yeyen.
Baca Juga: 2 Orang PSK Terjaring Razia Satpol PP Kota Malang saat Tawarkan Jasa di Jalanan
Kendati begitu, ia tak bisa menolak jiwa feminim yang tumbuh dalam jiwanya sejak kecil. Yeyen mengaku, sifat kewanitaan itu bahkan sudah mulai tumbuh sejak usia 2 tahun. Ia memiliki hobi menyanyi dan menari.
”Apa yang melekat pada saya sampai hari ini itu alami, tidak dibuat-buat. Bahkan misal saya boleh memilih, saya lebih memilih menjadi pria normal seperti pada umumnya,” ungkapnya.
Meski kerap mendapat cemoohan semasa muda, Yeyen tak pernah membalas atau memasukkannya dalam hati. Pendidikan keras yang ditempanya sejak kecil ternyata menumbuhkan tekat dan jiwa yang tangguh.
Perjalanan kariernya di dunia kuliner bermula saat diterima bekerja di Taman Rekreasi Selecta, destinasi wisata populer dan legendaris di Kota Batu. Saat itu, kenang Yeyen, ia diterima dan mulai bekerja di sana sebagai tukang cuci piring.
Meski pekerjaannya sepele, Yeyen terus menekuni pekerjaan itu dengan ikhlas. Hingga kemudian ia ingin mengembangkan kemampuannya dengan ikut belajar di lembaga memasak. Upaya itu berhasil dan ia dipercayai menjadi Pembantu Chef hingga Master Chef di Selecta.
”Selain itu, saya mulai dimintai tolong tetangga yang punya hajatan acara untuk masak. Itu saya lakukan tanpa pamrih, jadi saya gak pernah minta fee di acara desa,” kisahnya.
Hingga kemudian sekitar tahun 2000-an, Yeyen memutuskan untuk membuka usaha sendiri dari hasil tabungan selama bekerja di Selecta. Dia memberanikan diri membuka usaha katering makanan yang ternyata sukses besar.
Ia percaya kesuksesan yang dia raih merupakan implementasi dari prinsipnya yang dipegang selama ini, yaitu ‘Urip iku Urup’ atau selalu menebar manfaat bagi sekitar. Terbukti, hingga kini Yeyen tetap bisa bermanfaat bagi dunia sekitarnya dengan usaha-usaha yang dia miliki.
Selain menghadirkan lapangan pekerjaan, Yeyen bahkan tak tanggung-tanggung memberangkatkan pegawai-pegawainya tiap tahun untuk berangkat umrah. Hal itu dia lakukan semata-mata sebagai bentuk syukur atas dukungan orang sekitar yang terus mendukung segala kekurangannya.
”Hingga akhirnya saya sendiri juga alhamdulillah naik haji. Sebagai wujud syukur bahwa selama perjalanan hidup saya juga ada sentuhan dari Allah SWT. Di situ, saya ya haji tetap sebagai lelaki,” ujar pria kelahiran Malang tersebut.
Yeyen yang hanya lulusan SMP itu membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih tanpa memandang latar belakang apapun. Ia menyakini bahwa hidup harus terus didasari dengan niat belajar.
Hal itu pula yang ditanamkan kepada semua anak asuh dan pegawainya. Bahkan ia tidak segan untuk menyekolahkan mereka hingga lulus di perguruan tinggi.
”Sekali lagi, itu semua datang dari prinsip Urip itu Kudu Urup itu tadi. Sebisa mungkin bermanfaat bagi sekitar kita,” ucapnya.
Demikian kisah sukses seorang Waria dari Kota Batu. Semoga dapat menginspirasi pembaca semua untuk terus bersemangat dan bermanfaat bagi sekitar.
Program ini adalah program liputan untuk mendukung wirausaha lokal tumbuh dan berkembang. Supported by Paragon Corp (Wardah, Emina, Make Over, Puteri, Biodef dll).
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto, A