MALANG – Meski terjadi pandemi, namun tidak menyurutkan warga Kelurahan Bunulrejo melakukan inovasi dan karya pada lingkungannya.
Mereka menyulap halaman SDN Bunulrejo 6 Kota Malang menjadi area edukasi. Namanya Taman Buah-Buahan. Taman tersebut dapat menjadi laboratorium sekaligus edukasi untuk belajar siswa dan masyarakat.
“Taman Belajar Buah-Buahan di SD Bunulrejo 6 ini memiliki konsep untuk mendorong aktivitas masyarakat. Selain peduli lingkungan juga menjadi kawasan kreatif,” kata Andri Wiwanto, Ketua Kampung KB Mbois Bunulrejo
Menurutnya, taman tersebut akan menjadi pusat pembelajaran. Para siswa diajarkan lebih mengenal buah-buahan, baik mulai cara menanam hingga pasca panen.
“Nantinya juga akan ada laboratorium. Sehinga semakin mendukung taman belajar buah-buahan menjadi pusat pembelajaran siswa,” jelasnya.
Selain mengenal proses penanaman, kandungan gizi dalam buah, nantinya para siswa juga ada pengenalan bagi siswa dan masyarakat pada buah-buahan tergolong langka.
Mereka juga belajar membuat pupuk, hingga proses penyilangan bibit.
“Secara seremonial kami tanam 4 jenis pohon. Matoa, kelengkeng, jambu dan sirsak. Tapi kami sudah siapkan 200 bibit untuk tahap selanjutnya,” tambah dia.
Lebih jauh, Andri menjelaskan jika proses pembuatan taman buah-buahan ini terbilang masih dalam tahap membangun. Lantaran seluruh pembiayaan ini berasal dari swadaya masyarakat sekitar.
“Jadi kami memanfaatkan kolaborasi dengan stake holder yang ada di Bunulrejo dan potensi dari masyarakat supaya lingkungan ini menarik,” imbuhnya.
Taman tersebut terwujud atas kolaborasi lintas sektor antara SDN Bunulrejo 6 bersama kampung KB Mbois. Dengan tujuan merubah lahan taman di sekolah yang kosong menjadi spot bermanfaat.
Selain penghijauan, nantinya Kelurahan Bunulrejo juga berupaya menggerakkan potensi ekonomi kreatif di sektor lain.
“Selain potensi budaya dan seni, yakni Tari Bapang dan Batik khas Bunulrejo, kami juga lagi memproses co-working space untuk mewadahi start up. Sehingga, ekonomi kreatif bisa berjalan,” tutupnya.