Tugumalang.id – Jembatan Lembah Dieng Malang akhirnya kembali dibangun setelah ambrol dan putus total sejak April 2022 lalu. Jembatan penghubung wilayah Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang dengan wilayah Kalisongo, Kecamatan Dau Kabupaten Malang itu kini dibangun sendiri oleh warga setempat.
Ketua RW setempat, Sutikno menjelaskan bahwa kondisi tepi jembatan putus itu sudah sangat memprihatinkan karena area longsoran terus melebar. Sedangkan pihak pihak terkait tak satu pun yang menunjukkan pergerakan untuk melakukan perbaikan.
“Alhamdulillah ini ada warga yang berinisiatif mendahului melakukan pembangunan dengan uang pribadi,” kata Sutikno, Kamis (21/9/2023).
Baca Juga: Jembatan Lembah Dieng Malang Ambrol, Pengembang Perumahan Bantah Tak Bertindak
Menurutnya, RAB pembangunan Jembatan Lembah Dieng tersebut senilai sekitar Rp 3 milyar. Jembatan itu nantinya akan membentang sepanjang 25 meter dengan lebar 9 meter.
Sutikno menyebutkan bahwa pengerjaan jembatan ini sudah dikerjakan dimulai pertengahan Agustus 2023 lalu. Adapun untuk saat ini, proses pengerjaan sudah pada pendangkalan sungai agar tak terlalu dalam, pengecoran dasar dan penguatan pondasi jembatan.
“Ini saja sudah hampir mendekati Rp 1 milyar,” ujarnya.
Pembangunan jembatan itu, kata Sutikno, ditargetkan sudah bisa rampung dan dioperasikan pada awal tahun 2024 mendatang. “Makanya ini pengecorannya dikebut agar segera selesai sebelum musim penghujan tiba,” ucap Sutikno yang juga turut mengawasi proyek tersebut.
Baca Juga: Rawan Ambrol, Jembatan Lembah Dieng Kota Malang Belum Diperbaiki Meski Pilarnya Putus
Di sisi lain, Sutikno mengungkapkan bahwa keberadaan Jembatan Lembah Dieng memang sangat dibutuhkan bagi warga setempat. Selama jembatan itu putus, jalur di wilayah Kalisongo menjadi padat lantaran menjadi pengalihan arus lalu lintas.
Diketahui, jembatan ini masih tercatat sebagai fasum milik perumahan di wilayah Dieng yang PSU-nya belum diserahkan ke pemerintah daerah.
“Pihak pengembangannya kami tunggu tidak ada itikat membangun kembali. Sudah beberapa kali dimediasi Pemkot Malang dan DPRD Kota Malang. Tapi jembatan ini belum ada tanda tanda kapan akan dibangun,” ungkapnya.
“Yang paling terdampak ya wilayah Kalisongo yang tiap pagi lalu lintasnya padat sekali karena menjadi jalur pengalihan. Jadi jembatan ini sangat dibutuhkan warga,” imbuhnya.
Dia juga berharap pemerintah memperbaiki sudetan yang ada di wilayah Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Sebab menurutnya, sudetan itu sudah tak berfungsi lagi.
“Yang menjadikan kendala selama ini adalah aliran banjir dari jalan yang langsung menghantam konstruksi jembatan. Karena sudetannya gak fungsi. Ini yang harus dicegah, karena itu adalah faktor yang membuat jembatan ini ambruk. Kami harap sudetan juga diperbaiki,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto menjelaskan bahwa Jembatan Lembah Dieng memang masih merupakan aset milik pengembang perumahan.
Untuk itu, pemerintah daerah tak bisa melakukan penganggaran perbaikan atau pembangunan jembatan itu. Terlebih, posisi jembatan itu berada tepat di perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Malang serta berada di atas sungai wewenang BBWS.
“Jadi kami hanya melakukan supervisi saja terkait hal hal teknis saja. Mereka menyusun RAB sendiri, tentu itu bisa dikonsultasikan ke kami. Jadi kami hanya pengawasan secara tidak langsung saja,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A