Tugumalang.id – Merespon tantangan dunia kerja, Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar program pelatihan dan penempatan kerja di Jepang, Sabtu (25/2/2023).
Dikemas dalam Seminar Internasional dan Rekrutment, kegiatan ini mengupas peluang berkarir di Jepang bidang konstruksi. Khususnya, Bidang Bekisting, Pompa Concrete dan Sambungan Rangka Beton.
Seminar yang digelar hybrid ini berlangsung antusias. Sedikitnya, ada 100 peserta yang hadir luring dan 800 peserta lainnya daring. Mulai dari pelajar SMK sederajat hingga perguruan tinggi.
Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM, Dr Tulus Winarsunu MSi menyampaikan, program ini berupaya untuk memfasilitasi lulusan SMK, SMA, dan perguruan tinggi vokasi untuk mendapatkan akses pelatihan yang akan berujung pada penempatan kerja.
Sebab itu, dalam progam ini juga turut diberikan informasi terkait berbagai skema pekerjaan yang dibutuhkan di Jepang.
“Sebagai perguruan tinggi, UMM punya peran untuk memproses SDM di Indonesia agar berstandar global dan diterima bekerja di tingkat global,” ujarnya.
Hal ini selaras dengan visi Vokasi UMM sebagai pelopor dalam pemajuan talenta. Dengan memberi kesempatan kapan dan kepada siapa saja untuk menambah, meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap sesuai minatnya.
Setidaknya, ada dua pelatihan yang diberikan kepada para peserta. Yakni, kemampuan bahasa Jepang dan pengembangan keahlian pekerjaan pada masing-masing bidang.
“Bukan hanya itu, tapi attitude juga ditekankan. Karena mereka akan bekerjasama dengan orang-orang Jepang yang mengutamakan attitude,” imbuhnya.
Program yang ditawarkan kali ini, kata Tulus, bernama Specified Skilled Worker (SSW) merupakan hasil kerja sama dengan OS Selnajaya. Dengan melibatkan asosiasi dari Japan Association Construction for Huaman Resource (JAC) sebagai penyelenggara ujian SSW.
Tambah dia, sinergi dengan negara Jepang ini bukan kali pertama dilakukan. Kolaborasi yang sudah berlangsung sejak lama ini bahkan telah memberangkatkan ratusan peserta setiap tahunnya.
Terbaru, Vokasi UMM telah memberangkatkan sebanyak 112 peserta training center (TC) untuk bekerja di 29 perusahaan yang berlokasi di 17 prefektur Jepang.
Rektor UMM, Dr Fauzan M, yang hadir secara daring menerangkan, kerja sama strategis ini juga mampu memberikan peluang bagi pada generasi muda dalam menghadapi tantangan dunia kerja, khususnya di bidang konstruksi.
“Apa yang dilakukan Direktorat Vokasi adalah salah satu bagian yang telah lama dilakukan. Ini peluang besar yang bisa dimanfaatkan generasi muda karena banyak hal yang didapat lewat program ini,” sambungnya.
Di sisi lain, President Director PT OS Selnajaya, Satoshi Miyajima, mengapresiasi semangat peserta mengikuti seminar internasional dan pelatihan itu.
Dijelaskan Miyajima, SSW atau Pekerja Keterampilan Khusus ini berbeda dengan program magang lainnya dan baru diterapkan dalam kerjasama antar kedua negara ini.
Dalam skema baru ini, peserta diharuskan lolos ujian SSW terlebih dahulu baru bisa ditempatkan bekerja di Jepang.
“Hari ini kita mempersiapkan untuk mengirim tenaga kerja yang sudah punya skill. Nanti dilaksanakan ujian oleh JAC rencananya bulan Oktober atau November tahun ini. Ujian ini adalah yang pertama, belum ada di negara lain,” tuturnya.
Peserta yang berkenan, dapat langsung mendaftar dan mengikuti pelatihan sekitar 6 sampai 8 bulan untuk mempersiapkan ujian SSW.
“Mulai dari bahasa, skill, dipersiapkan. Setelah itu, mengurus visa sekitar 2-3 bulan setelah itu bisa berangkat ke Jepang. Pelatihan diberikan langsung oleh tenaga ahli dari Jepang,” tukasnya.
Hadir sebagai narasumber dalam seminar internasional ini antara lain Manager Asosiasi Kontraktor Bekisting Jepang, Shikano Naoya; Instruktur SSW Asosiasi Kontraktor Bekisting Jepang, Takaishi Tsuneo; Managing Director Ferderasi Koperasi Pengelasan Tekanan Nasional, Kitaguchi Nobuo; serta Managing Director Asosiasi Pengusaha Pemompaan Beton Nasional, Nakamura Shinya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A