Malang, tugumalang.id – Video Data Record (VDR) telah ditemukan. TNI Angkatan Udara berkomitmen melalukan investigasi mendalam atas kecelakaan pesawat tempur Super Tucano yang jatuh.
Keberadaan VDR ini penting dalam mengungkap penyebab jatuhnya pesawat tempur asal Brasil tersebut. VDR ini merekam situasi dan kondisi terakhir pesawat sebelum terjatuh.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati menuturkan jika Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo telah menginstruksikan jajarannya untuk mendalami penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Baca Juga: 2 Pesawat TNI AU Super Tucano yang Jatuh Diklaim Layak Terbang
Investigasi ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Selain itu, juga sebagai bahan evaluasi perbaikan prosedur keamanan dan keselamatan kerja. Saat ini, data penting berupa VDR hingga Network Centric Data Catridge (NCDC) sudah diketemukan dan dibawa ke Lanud Abd. Saleh.
“Saat ini dalam pemeriksaan. Dari data itu semua ada mulai gambaran situasi terakhir, komunikasi pilot, performa pesawat lengkap. Diharapkan dari alat ini dapat mengungkap apa yang terjadi pada saat kejadian,” paparnya, Sabtu (19/11/2023).
Agung menambahkan dalam penyelidikan ini akan dilakukan oleh Pusat Kelayakan dan Keselamatan TNI Angkatan Udara. Analisis penyebab tidak hanya meliputi aspek manusia dan mesin, tapi juga misi, medium dan manajemen.
“Dalam penyelidikan ini tidak mudah dan butuh waktu. Tidak hanya sekedar aspek manusia dan mesin. tapi juga mesin, medium, dan manajemen (5M) dan faktor lainnya seperti cuaca,” kata dia.
Baca Juga: 2023, Super Tucano Jatuh di Pasuruan, 2016 Pernah Timpa Pemukiman Warga Blimbing Kota Malang
Seperti diketahui, dugaan sementara pesawat jatuh karena faktor cuaca buruk yang membuat pilot tidak bisa menguasai posisi pesawat. Insiden ini membuat 4 perwira TNI gugur.
Lebih lanjut, pihaknya juga tengah fokus melakukan evakuasi bangkai pesawat yang masih terkendala medan dan teknis evakuasi. Perkiraan, dibutuhkan waktu hingga sepekan untuk membawa bangkai pesawat itu kembali ke Lanud Abd. Saleh.
“Saat ini yang sudah berhasil kami angkut hanya senjata seperti senapan mesin kaliber besar yang harus diamankan karena mengandung bahan peledak,” imbuhnya.
Diketahui, aktivitas penerbangan itu dilakukan dalam rangka latihan formasi dan lepas landas dari Lanud Abd Saleh pada pukul 10.51 WIB. Namun pada pukul 11.18 WIB, kedua pesawat hilang kontak dan diketemukan sudah terjatuh di 2 lokasi berbeda.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: Aiysah Nawangsari Putri
editor: jatmiko