Tugumalang.id – Dua Pesawat Super Tucano jatuh di sekitar Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo pada Kamis, 16 November 2023. Kajian ini bukan pertama kalinya, insiden yang sama yang melibatkan pesawat jenis ini pernah terjadi tahun 2016 silam di Blimbing, Kota Malang.
Dari rekaman video amatir yang beredar, terdapat dua klip yang terkait dugaan jatuhnya pesawat TNI AU. Video pertama menunjukkan pesawat abu-abu jatuh di tengah perkebunan. Tubuh pesawat terlihat hancur dan terbelah, dengan api dan asap menyala dari serpihan pesawat.
Sementara dalam video lain, pesawat abu-abu lainnya terlihat jatuh di tengah tebing dengan badan pesawat yang juga mengalami kerusakan serius.
Tampak pula nomor registrasi TT-3103, di ekor berwarna abu-abu, dengan tambahan hiasan bendera merah putih di bagian atasnya. Berdasarkan penelurusan di laman TNI AU, diketahui bahwa pesawat jenis tersebut merupakan Pesawat EMB-314 Super Tucano buatan Brasil.
Keterangan Warga Keduwung, Detik-detik Super Tucano Jatuh di Pasuruan
Informasi yang didapat menyebutkan bahwa diduga dua pesawat TNI AU tersebut jatuh di dua lokasi berbeda. Lokasi pertama berada di perkebunan di wilayah Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan.
“Pertama, itu di area perhutani, masuknya kecamatan Lumbang, memang dekat desa Keduwung tapi bukan Keduwung,” ungkap Dani, seorang warga warga Desa Keduwung, Kecamatan Puspo.
Pria yang juga menjabat sekrestaris Desa Keduwung ini juga menyebutkan bahwa diduga titik pesawat TNI AU yang jatuh berada di perkebunan kawasan perhutani blok Watu Gedek.
ini menyebut bahwa video pesawat TNI AU yang jatuh dan terlihat mengeluarkan api dan asap diduga berada di perkebunan tersebut. “Akses terdekat ke TKP memang lewat dusun Keduwung atas, tapi TKP masuknya wilayah perhutani di Kecamatan Lumbang,” imbuhnya.
Sejarah Kecelakaan Pesawat Super Tucano, 2016 Jatuh Timpa Pemukiman Warga di Kota Malang
Masih lekat dalam ingatan, 7 tahun lalu pada 10 Februari 2016, pesawat dengan jenis hampir sama jatuh menimpa pemukiman warga di Jalan Laksda Adi Sucipto, Kecamatan Blimbing, Kota Malang pada Rabu pagi.
Kejadian itu sontak menjadi perhatian publik karena menimpa rumah warga dan terjadi di pagi hari, tepatnya pada pukul 10.05 WIB. Saat masyarakat tengah beraktivitas. Dalam waktu singkat, tim pemadam kebakaran, ambulans, anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), personel TNI AU, dan anggota Kepolisian merespons kejadian tersebut dengan tiba di lokasi.
Para petugas segera bergerak menuju lokasi pendaratan pesawat dan memulai proses evakuasi. Serpihan dan potongan-potongan pesawat yang tercecer ini kemudian dimuat ke dalam bak truk milik TNI AU.
Dalam catatan di laman Pemkot Malang, seorang warga bernama bernama Joshua (58 tahun) sebagai saksi mata menyebut bahwa pesawat tersebut terlihat tidak normal saat melintas di atap rumahnya. Hingga sesaat kemudian terdengar suara ledakan keras.
Empat korban meninggal tersebut yaitu istri Mujianto, Erna Wahyuningtyas (47 tahun), salah satu penghuni kos bernama Nur Kholis (27 tahun), pilot Super Tucano Mayor (PnB) Ivy Safatillah dan co-pilot Serma Syaiful Arif Rakhman.
Menunggu Konferensi Pers TNI AU, Kecelakaan Jatuhnya Super Tucano di Pasuruan dan Probolinggo 2023
Hingga Kamis (16/11/2023) sore, para awak media sedang menunggu konferensi pers TNI AU yang kabarnya akan dilaksanakan oleh pimpinan TNI AU.
Dalam keterangan warga sekitar lokasi kejadian pada Tugujatim, disebutkan dugaan insiden dua pesawat TNI AD jatuh di wilayah Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo memakan korban tewas.
Dani selaku warga Keduwung pun menuturkan bahwa dalam insiden pesawat meledak hingga mengeluarkan api tersebut diduga memakan korban. Menurut sepengetahuannya, diduga ada dua korban dalam insiden jatuhnya pesawat TNI AU di Kabupaten Pasuruan.
Masyarakat pun belum banyak mendapat informasi terkait kondisi diduga pesawat TNI AU yang jatuh di wilayah Kabupaten Probolinggo karena lokasi insiden pesawat Super Tucano di Probolinggo berada di Gunung Kundi yang masih termasuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Insiden kali ini tentunya menambah jejak sejarah kecelakaan pesawat super Tucano TNI di Indonesia.
Penulis: Imam A. Hanifah
Editor: Herlianto. A