Jumat, Mei 16, 2025
Tugumalang.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugu Malang ID
No Result
View All Result
Home Budaya

Mengenal Upacara Kasada, Tradisi Leluhur yang Masih Lestari di Bromo

Redaksi by Redaksi
Oktober 9, 2024 11:06 am
in Budaya
Upacara Kasada di Gunung Bromo merupakan salah satu tradisi budaya yang kaya akan makna spiritual dan sejarah. Foto/Pinterest

Upacara Kasada di Gunung Bromo merupakan salah satu tradisi budaya yang kaya akan makna spiritual dan sejarah. Foto/Pinterest

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

Tugumalang.id – Salah satu tradisi yang paling terkenal di kawasan Bromo adalah Upacara Kasada, ritual tahunan suku Tengger yang berakar pada kepercayaan Hindu.

Upacara ini mencerminkan hubungan spiritual antara manusia, alam, dan Tuhan, serta menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

READ ALSO

LESBUMI Gelar Halal Bihalal dan Peringati Hari Lahir ke-65

Kenduri Rupa: Pameran Lukisan yang Rayakan Keberagaman Seniman Kota Batu

Sejarah Upacara Kasada

Asal-usul Upacara Kasada bermula dari legenda Roro Anteng dan Joko Seger, pasangan suami istri yang merupakan leluhur suku Tengger.

Mereka dikisahkan memohon kepada dewa agar dikaruniai keturunan setelah bertahun-tahun menikah tanpa anak. Doa mereka dikabulkan dengan syarat anak bungsu dari 25 anak mereka harus dipersembahkan kepada Sang Hyang Widhi sebagai tanda bakti dan pengorbanan.

Baca Juga: Mengungkap Pesona Tersembunyi Bukit Prau, Destinasi Wisata Seru di Taman Nasional Bromo

Meskipun awalnya berat hati, pasangan ini akhirnya memenuhi janji mereka dengan melemparkan anak bungsunya ke dalam kawah Gunung Bromo.

Dari kisah ini, lahirlah tradisi Kasada yang terus dipelihara oleh masyarakat Tengger. Upacara ini menjadi simbol pengorbanan, rasa syukur, dan permohonan akan keselamatan serta berkah dari alam.

Prosesi Upacara Kasada

Upacara Kasada biasanya dilaksanakan pada bulan ke-12 dalam kalender suku Tengger, yang biasanya jatuh antara bulan Juni hingga Juli.

Prosesi upacara ini terdiri dari beberapa tahapan penting, yang dimulai dengan rangkaian doa dan persembahan di Pura Luhur Poten, sebuah pura yang terletak di kaki Gunung Bromo, tepat di tengah lautan pasir.

Baca Juga: Kawasan Bromo Ditutup Saat Perayaan Nyepi 2024

Setelah melakukan doa dan ritual di pura, masyarakat Tengger, yang dipimpin oleh pemangku adat, melanjutkan perjalanan menuju kawah Gunung Bromo untuk melakukan ritual puncak, yaitu pelemparan sesaji.

Sesaji yang dilemparkan ke kawah berupa hasil bumi seperti buah-buahan, sayuran, beras, serta hewan ternak. Ini adalah simbol rasa syukur mereka kepada Sang Hyang Widhi atas rezeki yang telah diberikan selama setahun.

Bagi para wisatawan yang datang, momen pelemparan sesaji menjadi tontonan menarik, meskipun bagi masyarakat Tengger, ritual ini sarat dengan nilai religius yang mendalam.

Tak jarang, ada pula penduduk setempat yang nekat turun ke kawah untuk menangkap sesaji yang dilempar, karena dipercaya barang-barang tersebut membawa keberuntungan.

Makna dan Filosofi Upacara Kasada

Upacara Kasada bukan hanya ritual adat semata, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Tengger. Upacara ini merepresentasikan harmoni antara manusia dan alam.

Gunung Bromo, sebagai tempat dilaksanakannya upacara, dipercaya memiliki kekuatan sakral yang menjaga keseimbangan alam. Melalui Kasada, masyarakat suku Tengger menyampaikan rasa syukur mereka kepada alam yang telah memberikan kehidupan dan kesuburan bagi mereka.

Selain itu, ritual ini juga mencerminkan pengorbanan dan kesadaran spiritual. Masyarakat Tengger percaya bahwa manusia harus selalu berhubungan dengan alam dan tidak boleh serakah dalam mengambil apa yang diberikan alam.

Persembahan dalam bentuk hasil bumi dan ternak adalah wujud pengembalian rezeki kepada alam sebagai tanda bakti dan penghormatan.

Wisata Budaya dan Pelestarian Tradisi

Seiring dengan perkembangan zaman, Upacara Kasada semakin dikenal luas, baik di Indonesia maupun mancanegara. Wisatawan dari berbagai negara sering datang ke Bromo khusus untuk menyaksikan ritual ini.

Meskipun banyak orang yang datang untuk menikmati keindahan alam Bromo, upacara ini juga memberikan mereka kesempatan untuk menyaksikan warisan budaya yang tetap hidup dan lestari.

Pemerintah dan komunitas lokal juga aktif menjaga tradisi ini agar tidak hilang ditelan modernisasi. Mereka berusaha memadukan unsur budaya tradisional dengan pariwisata, sehingga budaya Kasada tetap terjaga sekaligus memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar.

Selain itu, adanya wisatawan yang tertarik dengan budaya Kasada juga membantu memperkenalkan suku Tengger kepada dunia.

Upacara Kasada di Gunung Bromo adalah salah satu tradisi budaya yang kaya akan makna spiritual dan sejarah. Melalui prosesi ini, masyarakat Tengger menunjukkan kedekatan mereka dengan alam dan menghargai segala berkah yang diberikan oleh Sang Hyang Widhi.

Dengan pelestarian tradisi ini, masyarakat Tengger tidak hanya menjaga warisan budaya leluhur mereka, tetapi juga memberikan nilai edukatif kepada dunia luar tentang pentingnya menjaga harmoni antara manusia dan alam.

Upacara Kasada bukan sekadar ritual, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai kehidupan yang selaras dengan alam semesta.

 

Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News

Penulis: Lutfa Putri Valentina (Magang)

Editor: Herlianto. A

Tags: Ritual Kebudayaan Bromosuku tenggerUpacara KasadaUpacara Kasada Bromo

Related Posts

Lesbumi gelar Halal Bihalal dan harlah
Budaya

LESBUMI Gelar Halal Bihalal dan Peringati Hari Lahir ke-65

Minggu, 27 Apr 2025
Pameran lukisan Kenduri Rupa
Budaya

Kenduri Rupa: Pameran Lukisan yang Rayakan Keberagaman Seniman Kota Batu

Kamis, 24 Apr 2025
Tradisi kupatan yang menjadi salah satu tradisi unik di Malang dalam menyambut lebaran. /Foto: Pixabay.com/Ignartonosbg.
Budaya

Kupatan, Tradisi Unik di Malang saat Lebaran yang Wajib Kamu Tahu

Selasa, 1 Apr 2025
Candi Singosari
Budaya

Candi Singosari: Peninggalan Kerajaan Singhasari yang Pemugarannya Tak Pernah Diselesaikan

Minggu, 2 Mar 2025
Kemeriahan Festival Seni Tradisi di Taman Krida Budaya, Kota Malang. (Foto/dok.)
Budaya

Festival Seni Tradisi di Kota Malang Hidupkan Warisan Nusantara

Kamis, 27 Feb 2025
Penampilan Swara Pertiwi – Festival Seni Tradisi. Foto/dok
Budaya

Debut Aduhai Swara Pertiwi di Festival Seni Tradisi #1

Senin, 24 Feb 2025
Next Post
Wisata menarik di Poncokusumo, Kabupaten Malang. Foto/pinterest.

5 Rekomendasi Wisata Menarik di Poncokusumo yang Wajib Kamu Datangi

BERITA POPULER

  • Peralatan pabrik rokok ilegal

    Bea Cukai Gerebek Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Manager Arema FC Diduga Terlibat Kasus Rokok Ilegal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wujudkan World Class University, Unisma Gelar Gebyar Pemelajar BIPA 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gendut Si Raja Jambret Akhirnya Tertangkap di Kota Batu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Joko Tebon, Musisi Asal Malang Diundang Tampil Main Didgeridoo di Istana Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Portal berita Tugu Malang (tugumalang.id) merupakan perusahaan media siber di bawah naungan PT Tugu Media Komunikasindo

Ikuti Kami

Navigasi Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.

Jaringan Media 

Tugumalang.id 

Tugujatim.id 

Tugusehat.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.