MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) bersama Rumah Sedekah NU mengecarkan gerakan Peduli Isoman Malang Raya. Melalui NUJEK, sebanyak 500 paket sembako dan obat obatan siap disalurkan kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri atau isoman di Malang Raya.
Noor Shodiq Askandar, Inisiator Peduli Isoman Malang Raya menuturkan, banyaknya masyarakat isoman yang kurang perhatian di Malang Raya ini membuatnya menginisiasi gerakan Peduli Isoman Malang Raya.
“Gerakan ini berawal dari keprihatinan kami, dan bagaimana caranya kami bisa memberikan sedikit perhatian kepada isoman. Karena mereka ini perlu support dan baik kebutuhan sehari hari, obat, vitamin dan lainnya,” ujarnya, Rabu (21/7/2021).
Gerakan itu kemudian juga mendapat antusias dari beberapa elemen masyarakat. Seperti kalangan akademis, dokter, instansi hingga pengusaha yang ada di Malang Raya.
Dia berharap, dari gerakan Peduli Isoman Malang Raya ini maka kebutuhan maupun keperluan para isoman di Malang Raya bisa terpenuhi. Sehingga bisa meminimalisir hal hal yang tidak diinginkan terjadi kepada warga yang isoman di Malang Raya.
“Ini tentu tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh isoman yang ada. Tapi setidaknya kami berharap gerakan ini bisa menjadi pengungkit untuk meningkatkan kepedulian masyarakat lain terhadap isoman di Malang Raya ini,” paparnya.
Wakil Direktur RSI Unisma, dr. HRM. Hardadi Airlangga, Sp.PD yang juga terlibat dalam gerakan Peduli Isoman Malang Raya mengatakan, pihaknya memberi dukungan dengan melakukan pendataan terhadap para isoman yang akan dibantu.
Kemudian para isoman akan diberi fasilitas agar lebih mudah terhubung dengan RSI Unisma. Dimana, jika sewaktu waktu ada isoman yang membutuhkan keperluan medis maka RSI Unisma akan menyuplai kebutuhan tersebut.
“Mereka juga bisa video call dengan kami, mungkin untuk konsultasi atau menyampaikan keperluannya. Ini juga merupakan upaya kami dalam memantau perkembangan kondisi mereka. Dimana mereka memang isoman yang tak mendapat tempat di sejumlah RS,” bebernya.
Selain itu, data mereka juga bisa kami rekomendasikan agar mereka bisa masuk ke RSI Unisma jika RSI Unisma ada ruang yang kosong. Sehingga penanganan terhadap isoman ini bisa lebih optimal.
“Jika kami ada informasi RS lain yang kosong maka juga akan kami sampaikan kepada isoman ini. Untuk itu, komunikasi ini penting untuk mereka agar memperoleh informasi yang valid sambil menunggu dan mencari ruang isolasi di RS lain,” paparnya.
Sementara itu, Rektor Unisma, Prof. Dr. Maskuri, M.Si, menuturkan bahwa gerakan Peduli Isoman Malang Raya merupakan gerakan nyata demi mendukung warga isoman dari sisi ekonomi, psikologi maupun kesehatan.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar yang isoman jangan disudutkan. Mereka perlu dukungan, salah satunya dengan cara membantu kebutuhan mereka. Ini adalah tanggungjawab kita sebagai masyarakat,” ucapnya.
Dia berharap gerakan tersebut bisa memperbaiki terutama dalam kondisi psikologi dan kesehatan warga isoman tersebut. “Kita tunjukkan kepada mereka bahwa masih ada banyak orang yang peduli kepada mereka,” tutupnya. (ads)