Tugumalang.id – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, menggelar vaksinasi massal selama dua hari, yakni 13 dan 14 Agustus 2021 dengan kuota 5000 dosis vaksin jenis AstraZeneca.
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Zainuddin MA menyebut, program vaksinasi tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Pemprov Jawa Timur (Jatim). “Program vaksinasi ini kami dukung sepenuhnya dan kami berterimakasih kepada pemerintah dalam hal ini bu Gubernur Jatim yang berkenan membantu program vaksinasi masal yang tidak hanya masyarakat kampus tapi juga masyarakat umum,” ujarnya, pada Sabtu (14/8/2021)
Dijelaskan lebih lanjut, bahwa vaksinasi khusus warga kampus sebenarnya sudah pernah digelar sebelumnya baik dosis satu maupun dua. Sehingga vaksin saat ini cenderung diberikan kepada mereka yang belum sempat mendapatkam vaksin di periode sebelumnya, mahasiswa yang akan terjun ke masyarakat melalui berbagai program hingga warga luar kampus. Dengan demikian, ia berharap masyarakat umum maupun warga kampus dapat tetap sehat dan bekerja secara optimal.
“Begitu juga masyarakat. Karena ini program yang sangat baik sekali, program nasional yang harus didukung supaya pandemi COVID-19 segera berakhir dan bisa segera beraktifitas normal seperti sebelumnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Klinik UMMI dan Dosen FKIK UIN Maliki Malang dr. Christyaji Indradmojo, Sp. EM, menambahkan jika vaksinasi terbagi menjadi dua kloter dengan kuota vaksin sebanyak 2.500 dosis per hari.
Baik mekanismenya maupun alur pemberian vaksin, menurut dr. Chris, sapaannya dibuat seteratur mungkin dengan mengacu pada protokol kesehatan. Mulai dari pendaftaran online dengan mengisi data melalui Google Form hingga pelaksanaan yang digelar di ruang terbuka.
“Kami adaptasi konsep bandara dan pengelolaan haji seperti waktu di Armusna (arafah-muzdalifah-mina). Kita sterilkan tempat, kita ambil satu jalur sehingga kontak antar manusia jadi sedikit karena bagaimanapun pelaksanaannya harus mematuhi protokol kesehatan yakni menjaga jarak dan hindari kerumunan,” paparnya
Pun, jika secara SOP vaksinasi membutuhkan dua meja yakni meja pertama pendaftaran dan screening serta meja kedua vaksinasi dan observasi. Maka UIN Maliki Malang menyediakan 5 pos dengan, tiga pos pendaftaran dan screening serta dua pos vaksinasi dan observasi.
Hal tersebut didukung dengan adanya fasilitas ruang terbuka yang luas.
“Tujuan kami adalah meminimalisir kerumunan. Jadi diusahakan satu pekerja, satu jenis pekerjaan supaya mempercepat. Cuma memang kelemahannya adalah orang akan jenuh. Maka kami buat shift (dua hari), targetnya nanti jam 2 sudah selesai pendaftaran,” jelas dia.
Dengan alur yang jelas dan tertata, diharapkan dapat mengedukasi sekaligus memantik kesadaran masyarakat untuk bekerja sama, seirama dan berkolabroasi menghadapi krisis pandemi ini.
“Kami dari Satgas selalu mengatakan bahwa senjata utama pandemi adalah edukasi. Untuk itu kita beri contoh secara pasif melalui pelayanan dan percepatan alur seperti ini,” tandasnya
Sedangkan untuk vaksinator, berasal dari dosen kedokteran UIN, dosen UB, petugas klinik UMMI, serta dokter muda. Tentunya, vaksinator utamanya diisi oleh dokter yang punya kompetensi dan wewenang.
Asrul huda, 53, asal Joyogrand ini mengaku alur pendaftaran hingga pemberian vaksin sangat baik, mudah dan jelas.
“Tidak ada kendala, kerumunan juga tidak ada. Tadi datang pukul 8 pagi langsung diarahkan oleh petugas kemudian saat ini selesai pukul 9.45 WIB. Mudah-mudahan semua sehat, civitas akademika sehat jadi proses untuk kuliah belajar mengajar lancar,” tutupnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Sujatmiko