TuguMalang.id – Dalam rangka pemenuhan kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi, dosen Fakultas Ekonomi, Prodi Akuntansi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang), melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat Qaryah Thayyibah (Pemberdayaan Desa) di Desa Jatisari Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Kegiatan pengabdian dilakukan pada 6 – 9 Juli 2022. Dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan pada Desa Jatisari dalam pengembangan perekonomian desa. Berbagai literasi tentang pemasaran digital (digital marketing) dan pemanfaatan tekhnologi, serta pelatihan dalam pemanfaatan media sosial telah diterapkan dalam kegiatan ini.
Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut mengangkat tema, “Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pemasaran Digital Alpukat Aligator Sebagai Sarana Pengembangan Desa Wisata Petik Alpukat”. Tema tersebut diambil karena memiliki potensi sebagai faktor yang dapat mengembangkan Desa Jatisari sebagai Desa Wisata.
Tim yang tergabung dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah Nur Laili Fikriah, M.Sc yaitu Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UIN Maliki malang sekaligus sebagai fasilitator dalam pengabdian ini. Anggota lain yaitu Fikriyatul Azizah Su’ud, M.Si yaitu Dosen Fakultas Saintek UIN Maliki Malang, Hikmatul Adawiyah serta Mohammad Aldi Nurohman yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malaik Ibrahim Malang sebagai anggota pembantu pengabdian.
Sementara itu Shodik, Ketua kelompok petani alpukat alligator Desa Jatisari mengatakan, adanya pengabdian masyarakat dari UIN Malang kali pertama dilaksanakan di Desa Jatisari. Tujuannya untuk mengangkat potensi lokal terkait dengan tanaman alpukat.
Shodik menghimbau kepada Tim, bila memungkinkan pengabdian semacam ini dapat terus dilakukan di Desa Jatisari. Mengingat pentingnya kerja sama dengan pihak akademisi dalam pengembangan desa melalui potensi lokal.
“Kegiatan seperti ini sangat membantu kami. Karena pihak akademisi/intelektual untuk mengembangkan ide-ide bisnis yang memang tidak kami kuasai. Sehingga nantinya ada ilmu baru yang didapat para petani alpukat dalam mengembangkan usahanya. Syukur-syukur juga dapat mengembangkan desa kami,” tuturnya.
Nur Laili Fikriah, M.Sc, Ketua Tim Pengabdian Qaryah Thayyibah menjelaskan, tentang pentingnya pengembangan potensi desa sebagai sarana untuk peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Nur Laili menegaskan, alpukat sebagai salah satu bahan makanan yang saat ini memiliki harga jual yang baik dan masih banyak dibutuhkan oleh masyarakat luas.
”Sehingga memungkinkan untuk dapat dikembangkan melalui proses penjualan secara masif dan melibatkan tekhnologi untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Penulis : Nur Laili
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id