Malang, tugumalang.id – Apa itu toxic relationship atau hubungan toksik? Toxic relationship adalah istilah yang menjelaskan bagaimana hubungan dua individu yang bersifat merugikan dan bahkan merusak.
Menyoal sebuah hubungan, memang tak semuanya berjalan mulus. Ada kalanya, hubungan asmara justru menimbulkan perasaan tidak bahagia, cemas, dan stres. Padahal, seharusnya bahasa cinta dalam hubungan antara dua orang bisa berjalan dengan baik.
Apa itu Toxic Relationship
Rakhmaditya Dewi Noorrizki, S.Psi, M.Si (), Dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) menyebut Toxic Relationship adalah sebuah hubungan yang cenderung menunjukkan pola negatif.
“Dalam sebuah hubungan toksik, membuat salah satu atau keduanya mengalami kerugian dalam berbagai hal, baik yang disengaja maupun tidak,” jelasnya.
Hubungan yang bersifat toksik memang tak melulu terjadi dalam sebuah hubungan asmara. Bisa juga terjadi pada hubungan pertemanan, keluarga, atau bahkan hubungan dengan rekan kerja.
Ciri-Ciri Toxic Relationship
Ada beberapa ciri-ciri yang dapat diamati untuk mengetahui apakah suatu hubungan asmara termasuk toxic relationship atau tidak. Beberapa ciri-ciri toxic relationship adalah sebagai berikut.
1. Pasangan selalu menyalahkan Anda
Salah satu ciri-ciri hubungan toksik adalah pasangan selalu menyalahkan Anda atas segala kesalahan yang terjadi. Pasangan tidak pernah mau mengakui kesalahannya dan selalu mencari kambing hitam.
Hal ini pasti membuat Anda tidak nyaman dan kadang memendam kesal dalam hati. Perilaku seseorang yang mudah menyalahkan ini membuat sebuah hubungan akan semakin memburuk jika tak diperbaiki dengan sikap legowo dan saling terbuka.
2. Pasangan menghilangkan kepercayaan diri Anda
Pasangan toxic sering kali mengkritik Anda secara berlebihan. Pasangan juga sering kali membandingkan Anda dengan orang lain. Hal ini dapat membuat Anda merasa tidak berharga dan tidak percaya diri.
3. Pasangan suka mengontrol Anda
Pasangan toxic sering kali berusaha mengontrol segala aspek kehidupan Anda, mulai dari cara berpakaian, teman bergaul, hingga pekerjaan. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak bebas dan terkekang. Biasanya bentuk perilaku toksik ini terjadi pada sebuah hubunan muda mudi yang selalu ingin pendapatnya didengar.
4. Pasangan suka cemburu berlebihan
Ciri lain toxic relationship adalah perasaan cemburu berlebihan. Pasangan yang toxic sering kali mengintimidasi Anda dan melarang untuk berhubungan dengan orang lain. Pasti akan sangat mengesalkan dan membuat Anda merasa tak nyaman.
5. Pasangan suka bermain tarik ulur
Pasangan toxic sering kali bersikap baik dan perhatian di satu waktu, tetapi kemudian bersikap kasar dan dingin di waktu lain. Hal ini dapat membuat Anda merasa bingung dan tidak aman.
6. Pasangan selalu membuat alasan untuk perilaku buruknya
Pasangan toxic sering kali membuat alasan untuk membenarkan perilaku buruknya. Pasangan juga sering kali menyalahkan Anda atas perilaku buruknya.
7. Anda merasa lelah dan stres
Jika Anda merasa lelah dan stres setelah menghabiskan waktu bersama pasangan, maka kemungkinan besar Anda berada dalam toxic relationship.
Dampak Toxic Relationship
Toxic relationship dapat berdampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental Anda. Beberapa dampak toxic relationship adalah sebagai berikut.
1. Kesehatan Fisik yang Terpengaruh
Hubungan toksik seringkali memicu stres kronis. Stres ini dapat berdampak negatif pada tubuh dan fisik Anda.
Contohnya adalah dengan munculnya gejala seperti sakit kepala, sakit perut, dan masalah tidur. Mungkin Anda sering merasa tegang atau lelah secara konstan karena situasi yang tidak sehat ini.
2. Kesehatan Mental yang Terkikis
Toxic relationship dapat mempengaruhi kesehatan mental Anda dengan berbagai cara. Anda mungkin mengalami perasaan depresi karena terus-menerus terpapar pada perilaku atau kata-kata yang merendahkan diri.
Selain itu, kecemasan juga seringkali muncul akibat ketidakpastian dan ketidakseimbangan emosi dalam hubungan tersebut. Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia juga bisa berkembang sebagai bentuk koping yang tidak sehat.
3. Pengaruh pada Hubungan Sosial
Toxic relationship tidak hanya mempengaruhi Anda dan pasangan, tetapi juga dapat merusak hubungan Anda dengan orang lain dalam hidup Anda.
Anda mungkin menarik diri dari teman-teman atau keluarga karena malu atau karena pasangan Anda melarang Anda berinteraksi dengan mereka. Ini bisa mengisolasi Anda secara sosial, membuat Anda merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
4. Kehilangan Diri Sendiri
Dalam hubungan toksik, Anda mungkin merasa seperti Anda kehilangan diri sendiri. Anda mungkin mengabaikan kebutuhan dan keinginan pribadi Anda hanya untuk menjaga hubungan tetap berjalan.
Ini dapat merusak rasa harga diri dan kepercayaan diri Anda, membuat Anda merasa seperti Anda tidak memiliki kendali atas hidup Anda.
5. Cyclical Nature
Toxic relationship sering memiliki sifat siklik di mana konflik terjadi secara berulang, diikuti dengan periode “baik-baik saja”. Siklus ini dapat sangat melelahkan dan menguras energi Anda, serta membuat Anda merasa terjebak dalam pola yang tidak sehat.
Untuk menghadapi dampak-dampak ini, penting untuk mengenali tanda-tanda hubungan toksik dan berusaha untuk mengambil tindakan yang tepat, seperti mencari dukungan dari teman, keluarga, atau seorang profesional yang berpengalaman dalam bidang kesehatan mental.
Rakhmaditya Dewi Noorrizki kembali menekankan bahwa sebuah hubungan yang tidak sehat akan terus terjadi bila tidak segera diatasi.
“Secara garis besar, ketika hubungan tersebut membuat kita merasa lebih buruk, bukan merasa lebih baik, bisa jadi relasi yang dibangun menjadi “racun” seiring berjalannya waktu, disadari maupun tidak disadari,” jelasnya.
Oleh karena itu, memutuskan toxic relationship adalah langkah yang penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Juga untuk memulai perjalanan menuju pemulihan dan kesejahteraan yang lebih baik.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Imam A. Hanifah
editor: jatmiko