Tugumalang.id – Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh dosen saat dihadapkan dengan mahasiswa. Seiring dengan perkembangan jaman, dosen bukan hanya berfungsi sebagai tenaga pendidik saja, melainkan juga coach dan fasilitator sesuai dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dosen Psikologi FISIP Universitas Brawijaya sekaligus Board of Business Coach, Ilhamuddin Nukman SPsi MA, menyebutkan ada 2 tips agar komunikasi antara dosen dengan mahasiswa berjalan efektif.
“Pertama yang paling mendasar ialah memahami kemampuan karakteristik individu,” jelasnya.
“Saya ada pengalaman membimbing 2 mahasiswa, sama-sama cewek, saya kasih beban 7. Ternyata salah satunya di beban 5 sudah ngoyo sekali dan akhirnya menyerah. Artinya, bagaimana kita bisa memahami kemampuan mahasiswa tidak sama,” imbuhnya.
Hal yang paling mendasar dari karakteristik yakni kepribadian dan gaya komunikasi. Sebab, jika seorang hanya tahu kepribadian mahasiswanya, namun tidak mampu mengkomunikasikan dengan baik, maka tidak efektif. Begitu juga sebaliknya. Mengingat komunikasi merupakan modal dasar dari segala aspek.
“Kedua, berusaha memahami kebutuhan mahasiswa dibalik apa yang disampaikan. Berusaha meresapi apa yang sebenarnya dibutuhkan karena komunikasi kita seringkali komunikasi kamuflase. Artinya, apa yang disampaikan, bisa memiliki makna yang berbeda. Gali lagi makna tersiratnya karena mungkin yang mereka sampaikan dengan yang mereka butuhkan tidak tepat,” jelasnya.
Lebih jauh, kata dia, kendati strata mahasiswa dan dosen berbeda, namun tidak menutup kemungkinan dalam praktik di lapangan mahasiswa lebih update sehingga perlu adanya pemantik dan peran sebagai fasilitator untuk mengembangkannya.
Misal, melalui pengerjaan skripsi yang tidak individual namun beberapa mahasiswa dengan satu tema besar yang dapat dipecah sesuai dengan konsentrasi masing-masing mahasiswa.
“Yang banyak saya hadapi, mereka punya pikiran gini: bapak itu teorinya sudah ndak anu mestinya begini-begini. Tapi justru hal itu menjadi masukan yang luar biasa. Bahkan di Universitas Brawijaya, mahasiswa kadang jauh lebih progresif dari para dosennya,” imbuhnya.
Ke depan, dia mendorong dosen jangan hanya aktif di kampus. Tapi juga aktif mengembangkan jejaring dengan ikut andil dalam organisasi profesi keilmuannya ataupun membangun kemitraan dengan seluruh dosen.
“Sehingga kita bisa tumbuh bersama sebagai teman. Karena mahasiswa yang lulus bukan soal ijazah dan orentasi akademik. Tapi pengalaman dan kompetensi yang dimiliki selama kuliah. Ketika nanti masuk ke dunia kerja, HRD akan selalu bertanya selama ini ngapain aja, jika hanya kuliah pulang kuliah pulang maka akan dinilai tidak punya kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif,” tegas Coach Ilham, sapaan akrabnya.
Hal tersebut dia sampaikan dalam Lecture Coaching Movement series 2 betajuk “Komunikasi Efektif antara Mahasiswa dan Dosen”, pada Sabtu (29/5/2021).
Kegiatan yang berlangsung secada daring ini juga dihadiri oleh Chief Executif Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation, Salman Subakat; Pakar Komunikasi serta Motivator dan Penulis Buku, Dr Aqua Dwipayana SIkom.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti