MALANG. tugumalang.id – Stunting merupakan masalah kesehatan nasional yang menjadi fokus pemerintah untuk mencapai target dari Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu target SDGs nomor 2.2, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi pada 2030.
Pasalnya, berdasarkan hasil survei Status Gizi Balita di tahun 2019, sebanyak 27,67% balita di Indonesia mengalami stunting. Angka ini melebihi standar prevalensi stunting yang ditetapkan oleh WHO dimana setiap negara tidak boleh melebihi 20%.
Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Stunting akan berdampak luas terhadap perkembangan jaringan otak yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia yang menentukan nasib bangsa di masa depan.
Baca Juga: Tekan Stunting, Fakultas Ilmu Keolahragaan UM Gelar Konseling Kader Terampil di Dau
Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting, mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) yang sedang menjalankan KKN dengan fokus utama stunting, melakukan penyuluhan melalui kegiatan Pozting (Pos Gizi Penanganan Stunting) yang bertempat di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu (16/10/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan kepada ibu-ibu yang memiliki anak stunting dengan sajian materi berupa cara pengolahan makanan, penyediaan makanan sehat dan aman, alergi dan intoleransi makanan, serta angka kecukupan gizi sehari-hari.
Selain kegiatan penyuluhan, ada juga pelatihan pembuatan makanan dengan menggunakan bahan makanan lokal melalui lomba masak di Pozting (17/10/2023).
Kegiatan lomba masak ini diikuti oleh ibu baduta. Terdapat 2 kelompok yang terdiri dari masing-masing 3 ibu baduta (bayi dua tahun). Sebelum lomba masak dimulai, para peserta diminta untuk memperhatikan dan menyimak video tutorial masak yang telah kami persiapkan.
Kemudian setiap kelompok diharuskan menduplikasi menu “Egg Caserolle” dengan durasi masak 1 jam. Tujuan dari kegiatan ini, agar para ibu yang memiliki anak stunting terampil dalam mengolah makanan yang dapat meningkatkan gizi pada anak.
Baca Juga: Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat UM Turut Tingkatkan Gizi Seimbang Remaja di Malaysia
Dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi dan perilaku sehat sehingga dapat mencegah stunting di dalam keluarga. Selain itu, akses pelayanan makanan bergizi, peningkatan keterampilan menyajikan menu bergizi, dan keterampilan pengelolaan usaha kecil bagi masyarakat diharapkan dapat terpenuhi.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
editor: jatmiko