MALANG, tugumalang.id – Berkontribusi dalam menekan angka stunting, Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang (UM) melakukan penelitian mengenai keterampilan kader dalam mendeteksi stunting Di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau.
Dengan membuat Program Konseling Kader Terampil Deteksi Stunting yang dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2023.
Penelitian ini diinisiasi oleh tim gabungan dosen dengan mahasiswa. Terdiri dari Nina Rini Suprobo, S.Keb., Bd., M.Keb sebagai ketua peneliti.
Serta Verlina Maya Gita, S.Tr.Keb, M.Keb, Nindi Kusuma Dewi, S.Keb., Bd., M.Keb, Herdhika Ayu Retno K, S.Keb., Bd., M.Keb, Shofa Zahrotun Naiim, Yenni Widya Alfianita, dan Nila Maharani selaku anggota.
Dilatarbelakangi adanya stunting yang telah lama dijadikan sebagai isu prioritas nasional. Dimana, pemerintah Indonesia telah menetapkan Strategi Nasional Percepatan Penanggulanhan Stunting yang dilaksanakan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Baca Juga: Mudalla 2023 Departemen Sastra Arab UM Sukses Dihelat
Dalam pelaksanaannya, tim ini menemukan beberapa kendala. Antara lain, tidak cukupnya diseminasi tentang stunting serta kurangnya advokasi dan kampanye penanggulangan stunting.
Padahal stunting dapat memiliki efek jangka panjang pada perkembangan kognitif, prestasi sekolah, produktivitas ekonomi di masa dewasa dan hasil reproduksi ibu yang buruk.
“Maka, tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan program konseling dengan meningkatkan ketrampilan kader dalam deteksi dini stunting dan penilaian status gizi bayi balita,” ujar Nina Rini Suprobo.
Sebelum melaksanakan penelitian, tim peneliti melakukan koordinasi telah dilakukan dengan pihak mitra yaitu Kader Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Koordinasi difokuskan kepada rancangan pelaksanaan kegiatan penelitian, mulai dari waktu dan tempat pelaksanaan, jumlah partisipan hingga materi yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra.
Tahap selanjutnya yaitu penyusunan materi dan program, dimana materi disusun berdasarkan kebutuhan mitra dan disesuaikan dengan permasalahan mitra. Materi yang disampaikan dalam pelaksanaan penelitian merupakan materi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mitra.
Peserta dalam program ini adalah seluruh kader POKJA 4 Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau sebanyak 40 orang.
Peneliti menggunakan angket dan lembar observasi untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap, dan perilaku para kader kesehatan sebelum dan sesudah penyuluhan.
Peneliti melakukan pre-test sebelum konseling diberikan. Program Konseling Kader Terampil Deteksi Stunting dilakukan sebanyak 3 kali, dengan selang 1 minggu.
Baca Juga: Cegah Bahaya ISPA, Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang Edukasi Mahasiswa Baru
Lalu diberikan post-test 1 bulan setelah pemberian materi terakhir. Tim peneliti memberikan modul kepada para kader yang nantinya akan dilihat efektifitasnya dalam memberikan perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku para kader kesehatan sebelum dan sesudah penyuluhan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya Program Konseling Kader Terampil Deteksi Stunting, terdapat peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku para kader kesehatan sesudah program.
Kader secara terus menerus menjalani pelatihan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam memberikan pelayanan di masyarakat. Dengan program ini, kader diharapkan berperan aktif dan mampu menjadi pendorong, motivator dan penyuluh masyarakat.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
editor: jatmiko