MALANG, Tugumalang.id – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Malang saat ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan sebelumnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, sepanjang Januari hingga Juli 2023 terdapat 43 ribu yang telah terdiagnosa mengalami ISPA. Kondisi tersebut lebih tinggi dari pada tahun 2022 lalu yang hanya mencapai 56 ribu selama 1 tahun.
Dengan adanya peningkatan kasus ISPA di Kota Malang pada tahun ini, kelompok 3 mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) melakukan kegiatan penyuluhan mengenai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan menggunakan media berupa X-Banner.
Baca Juga: Lewat Kolaborasi, Universitas Negeri Malang Siap Ciptakan Ekosistem Inovasi
Kelompok ini beranggotakan Derivaty Neo, Fedina Dyah, Hening Pramitha, Luna Arsy, M. Naufal Nasrullah, dan Novita Rama dengan. Serta Dian Puspitaningtyas Laksana, S.K.M., M.K.K.K. selaku dosen pembimbing.
Penyuluhan itu berlangsung di ruang 511 Gedung C6 Fakultas Ilmu Keolahragaan, pada Jumat (13/10/2023). Penyuluhan ini dihadiri oleh 21 audiens yang merupakan mahasiswa baru departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Offering D angkatan 2023.
Derivaty Neo menyampaikan, pemilihan audiens tersebut dengan harapan mampu meneruskan pengetahuan tentang ISPA kepda masyarakat melalui metode promotif dan preventif sebagai calon tenaga kesehatan masyarakat.
“Kami juga berharap jika bahan ajar yang kami sampaikan pada penyuluhan tersebut dapat bermanfaat kelak bagi mereka, tentunya di ranah pengetahuan mengenai ISPA,” katanya.
Baca Juga: Universitas Negeri Malang Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Prodi S1 Kedokteran
Susunan kegiatan penyuluhan dimulai dengan pembukaan, perkenalan diri, pemaparan materi tentang ISPA, sesi tanya jawab, dokumentasi dengan audiens, pembagian snack, dan diakhiri dengan penutupan acara.
“Setelah kegiatan penyuluhan selesai, tim kami melakukan evaluasi kelompok agar dapat mengetahui kekurangan serta hambatan yang dialami selama kegiatan berlangsung sehingga diharapkan tim kami dapat memperbaiki diri dan memberikan hasil yang maksimal di kegiatan project mendatang,” jelasnya.
Pembahasan materi dari X-Banner saat kegiatan berlangsung, meliputi pengertian atau pembahasan mengenai ISPA, segitiga epidemiologi pada infeksi ISPA, gejala yang dialami penderita ISPA, serta pencegahan dan penanganan ISPA.
Pada media X-Banner yang sediakan juga terdapat QR Code yang di dalamnya berisi PowerPoint mengenai pembahasan penyakit ISPA lebih mendalam.
“Karena ini kami turut menyampaikan terima kasih kepada Dian Puspitaningtyas Laksana, S.K.M., M.K.K.K. selaku dosen pembimbing karena telah memberikan arahan dan bimbingan terkait project yang kami lakukan,” imbuhnya.
Dengan adanya penugasan project penyuluhan ini, pihaknya mendapat banyak pengalaman dalam melakukan penyuluhan melalui metode promotif dan preventif dan juga belajar untuk meningkatkan keterampilan dalam proses pengerjaan X-Banner.
“Kami juga berterima kasih kepada para mahasiswa departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Offering D angkatan 2023 atas antusias serta partisipasinya pada kegiatan penyuluhan yang kami laksanakan,” tukasnya.
Diketahui, ISPA merupakan infeksi akut yang biasanya menyerang saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
Sebagian besar ISPA disebabkan oleh infeksi virus, jamur, dan bakteri. Akan tetapi, ISPA juga dapat disebabkan oleh inhalasi bahan-bahan organik maupun uap kimia dan inhalasi bahan-bahan debu yang mengandung alergen.
ISPA juga dapat menyerang berbagai usia mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, bahkan lansia.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A