Tugumalang.id – Paduan Suara Mahasiswa Gema Gita Bahana (PSM GGB) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang atau UIN Malang memboyon berbagai juara dalam kompetisi The 1st SATU Voice National Choir Festival di UIN Tulungagung, pada 11 sampai 13 Juli 2023.
Persiapan matang yang dilakukan oleh tim PSM GGB rupanya mampu membawa tim paduan suara ini meraih kemenangan dalam setiap kategori kompetisi.
Mereka berhasil meraih gelar terbaik pertama grandprix tim A, terbaik kedua grandprix tim B, gold medal kategori folklore tim B, gold medal kategori lagu nasional tim A, serta penghargaan best conductor.
Baca Juga: Kukuhkan 800 Wisudawan, 68,9 Persen Sarjana UIN Malang Raih Predikat Cumlaude
Ketua Umum UKM PSM GGB UIN Malang, Dinda, menjelaskan bahwa tim mereka berlatih setiap hari untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi ini. Dinda merasa bangga dengan kerja sama yang sangat baik antara para anggota paduan suara selama kompetisi berlangsung.
“Intinya aku sendiri sangat bangga sama temen-temen singer karena sangat kooperatif saat kompetisi,” ujarnya.
Pelatih PSM GGB, Insan, yang juga menjabat sebagai artistic director PSM GGB menambahkan, agar seluruh anggota tim agar tetap rendah hati dan tidak sombong meskipun telah meraih banyak penghargaan.
Menurutnya, kompetisi ini merupakan awal dari rangkaian acara yang akan diikuti oleh tim PSM GGB. Selanjutnya, mereka akan menghadapi vocal recital, konser precom, konser pamit, dan juga kompetisi di Malaysia.
Baca Juga: UIN Malang Tetapkan 20 Mahasiswa Lolos Seleksi Program Student Exchange 2023
“Kesuksesan yang diraih oleh tim ini dalam kompetisi tidak terlepas dari peran penting conductor sebagai pengendali,” sambungnya.
Saddam, selaku conductor mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertamanya menjadi conductor dalam kompetisi paduan suara.
Meskipun telah lama aktif dalam paduan suara sebagai seorang singer, pengalaman pertamanya sebagai conductor ini ternyata berjalan dengan sangat baik. Ia berhasil meraih penghargaan best conductor.
Saddam menyebutkan bahwa proses menjadi conductor cukup melelahkan bagi dirinya. Namun, usaha maksimal yang ia lakukan akhirnya membuahkan hasil yang terbaik.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A