MALANG, Tugumalang.id – IKIP Budi Utomo Malang tak henti menciptakan terobosan revolusioner dalam berbagai bidang, kali ini datang dari bidang olahraga voli. Mengacu pada kajian ilmiah yang mendalam, IKIP Budi Utomo mengadakan turnamen voli yang mengelompokkan pemain berdasarkan tinggi badan mereka.
Turnamen inovatif ini bernama “Voli Kelompok Tinggi Badan IKIP Budi Utomo” yang akan diselenggarakan di Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, mulai 10 sampai 28 Juli 2023.
Selama periode tersebut, atlet voli dari berbagai daerah di Indonesia akan berkumpul untuk bertanding dan menunjukkan kecakapan mereka dalam voli.
Pengembangan voli kelompok tinggi badan ini merupakan inisiatif dari Rektor IKIP Budi Utomo Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko MSi.
Baca Juga: 5 Prodi IKIP Budi Utomo Malang Terima Banpem Penyelenggaraan RPL Kemendikbud
Sebagai pelopor inovasi, Nurcholis Sunuyeko ia memproyeksikan kompetisi ini dapat memberikan sumbangsih positif dalam pengembangan olahraga voli di Indonesia. Sebab itu, ia sangat bersemangat dalam mengisiasi pelaksanaan turnamen voli kelompok tinggi badan ini.
Dengan mengelompokkan pemain voli berdasarkan tinggi badan mereka, dia percaya bahwa ini akan menciptakan persaingan yang seimbang dan menarik bagi para atlet.
Termasuk, dapat mendorong pengembangan olahraga voli di Indonesia dan membantu atlet kita meraih prestasi yang lebih tinggi di tingkat internasional.
“Turnamen voli dengan kelompok tinggi badan ini adalah sesuatu yang benar-benar baru dan pertama kali di dunia,” kata Nurcholis Sunuyeko.
Nurcholis Sunuyeko melanjutkan, bahwa hal ini juga dalam rangka menyongsong Indonesia meraih piala dunia yang notabene sebagai masyarakat dengan tinggi badan relatif lebih pendek dari masyarakat Eropa.
Baca Juga: Yudisium, Cermin Lima Keunggulan Magister Pendidikan Olahraga IBU
“Maka, kami ingin memberi kesempatan kepada masyarakat menjadi pemain voli professional,” sambungnya.
Dalam olahraga voli, pihaknya menyadari bahwa selama ini terdapat kecenderungan untuk menguntungkan atlet dengan tinggi badan tertentu.
Namun, ia percaya bahwa sportivitas harus menjadi landasan utama dalam olahraga, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan berkembang.
“Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa pengelompokan voli berdasarkan tinggi badan tertentu tidak adil dan kurang sesuai dengan prinsip kesetaraan dan keadilan,” ungkapnya.
Tambah Nurcholis Sunuyeko, dengan mengadakan turnamen voli kelompok tinggi badan ini, ia berharap dapat mengubah pandangan konvensional dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dalam olahraga voli.
Khususnya, sebagai ajang yang dapat memantik optimisme bahwa kemampuan individu tidak hanya tergantung pada tinggi badan, tetapi juga melibatkan faktor- faktor lain seperti kecepatan, teknik, strategi, dan kerja sama tim.
“Kami sudah meneliti dan mendalami secara ilmiah. Melalui terobosan ini, kami berharap dapat menginspirasi pengembangan sistem olahraga yang lebih adil dan menghormati keragaman atlet,” terangnya.
“Kami mengundang semua pihak untuk mendukung dan ikut serta dalam turnamen voli kelompok tinggi badan ini, sehingga kita dapat menciptakan suasana yang lebih inklusif dan sportif dalam dunia olahraga voli,” sambungnya.
Turnamen ini juga mendapat sambutan meriah dari atlet-atlet voli. Voli dengan kelompok tinggi badan ini bagi mereka memberi peluang lebih luas untuk bersaing lebih kompetitif lagi.
Reporter: Humas IKIP Budi Utomo
Editor: Herlianto. A