MALANG, Tugumalang.id – Mengetahui perkembangan anak tentu sudah menjadi kewajiban bagi orang tua. Hal ini juga berlaku dalam diagnosis anak yang mengalami autisme perlu melakukan skrining khusus oleh dokter atau ahli di bidangnya.
Skrining perkembangan anak cukup penting untuk mengetahui kondisi perkembangan anak apakah tumbuh kembang mereka normal atau nipissing.
Ada beberapa metode skrining perkembangan anak seperti Early Screening Autistic Trait (ESAT) kepada anak berusia sekitar satu tahun guna memperoleh informasi apakah ada gejala Autism Spectrum Disorder (ASD) yang dialami oleh anak.
Baca Juga: Orang Tua Perlu Tahu!, Perbedaan Autisme dan ADHD Serta Cara Pengobatannya
Sementara ada metode M-CHAT yang dapat diberlakukan kepada anak berusia 18-30 bulan. Dibutuhkan peran dokter atau ahli di bidang autisme untuk bisa mendiagnosa apakah anak mengidap autisme atau tidak.
Diagnosis tersebut tidak dapat dilakukan sendiri yang hanya berdasarkan pada pengamatan kasat mata dan intuisi.
Karena jika sampai salah memberikan treatment dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sehingga orang tua perlu berkonsultasi kepada dokter atau ahli jika terdapat permasalahan dalam tumbuh kembang anak.
Orang tua perlu memahami bahwa autisme adalah gangguan perilaku pada anak yang sangat kompleks. Untuk menentukan apakah buah hati mengalami gangguan autisme atau tidak perlu melakukan skrining dengan dokter dan juga para ahli di bidangnya.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Berikut Ini Ciri Autisme pada Balita di Usia 0-3 Tahun
Hal itu penting karena beberapa ciri tertentu mungkin mengindikasikan masalah kesehatan lain di luar autisme.
Seperti anak tidak merespons ketika namanya dipanggil maka orang tua perlu curiga adanya gangguan pada pendengaran yang harus segera diperiksakan ke dokter dan bukan melakukan self diagnosis bahwa anak mengalami autisme.
Ada kabar gembira bagi warga Kota Malang dan sekitarnya karena akan digelar event internasional Malang Autism Summit 2024 (MAS 24) pada tanggal 3-5 Oktober 2024 di Gedung Malang Creative Center (MCC), Kota Malang yang memberi edukasi seputar autisme dan bagaimana memberikan treatment kepada anak yang mengidap autisme.
Salah satunya adalah skrining gejala anak yang mengalami kebutuhan khusus oleh pakar secara terbuka dan gratis bagi masyarakat.
Event yang diselenggarakan Penawar Special Learning Centre berkolaborasi dengan Tugu Media Group yang menaungi Tugumalang.id dan Tugujatim.id menyelenggarakan berbagai macam kegiatan.
Selain screening gratis gejala anak mengidap autisme, MAS 24 juga menyelenggarakan seminar, pelatihan, dan juga kegiatan lain seputar autisme.
Selama tiga hari, masyarakat akan memperoleh wawasan dari para pakar autisme di antaranya Clinical Director Penawar Special Learning Centre Malaysia, Dr. Ruwinah Abdul Karim.
Kemudian, Founder Drisana Child Development Centre, Zavnura Pingkan, Occupational Therapist Penawar Special Learning Centre Malaysia, Nurul Aina Binti Azman, dan juga beberapa pakar serta akademisi yang terlibat dalam MAS 24.
Untuk bisa mengikuti event MAS 24, masyarakat dapat mendaftar dengan melakukan registrasi online melalui laman ini (klik di sini) atau menghubungi contact person yang tersedia apabila mengalami kendala saat melakukan registrasi secara online.
Acara MAS 24 di support oleh Tugu Media Group yang menaungi Tugumalang.id dan Tugujatim.id. serta didukung oleh Spekix Special Kids Expo, Drisana, Motherland, Amazing Malang, Difabel Creative Community, Omah Gembira, Stifin Genetic, MCC, JCDC, MI AR Roihan Lawang Malang, Rumah Terapi Anton Metode, KIDABA, Paguyuban Seniman dan Pengrajin Disabilitas Karanganyar Jawa Tengah.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A