Malang, tugumalang.id – Universitas Brawijaya (UB) Malang kembali mengukuhkan 4 orang profesor lintas ilmu. Keempat profesor ini akan dikukuhkan pada Senin (11/12/2023) di Gedung Samantha Krida UB Malang.
Keempat profesor itu berasal dari 3 fakultas. Yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan Fakultas Peternakan (Fapet).
Keempat Profesor tersebut ialah Prof. Dr. Dra. Erwin Saraswati, M.Acc., dari FEB, Prof. Dr. Ir. Hardoko, M.S., dari FPIK, Prof. Ir. Hari Dwi Utami, M.S., M.App.Sc., Ph.D., dari Fapet, dan Prof. Dr. Ir. Mohamad Fadjar, M.Sc., dari FPIK.
Pertama, profesor yang dikukuhkan ialah profesor aktif ke-27 di FEB UB. Dalam orasi ilmiahnya, ia menelurkan konsep penggabungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan modifikasi Creating Share Value (CSV). Inovasi strategi ini dinamakan Creating Value Responsibility (CVR).
Ia menuturkan jika strategi CSR yang selama ini umumnya hanya berakhir sebagai simbolis semata, namun tidak sesuai dengan nilai sosial maupun core bisnisnya. Sementara, strategi CSV menekankan pada menciptakan nilai namun juga masih terdapat berbagai kelemahan.
Prof Erwin mengatakan dengan konsep CVR ini nantinya lebih menekankan konsep fair-trade, lebih menitiberatkan aspek sosial dan ramah lingkungan, serta sesuai dengan budaya Indonesia untuk saling tolong menolong.
Baca Juga: Mahasiswa UB Temukan Potensi Limbah Cangkang Tiram Jadi Bahan Alternatif Baterai
“Artinya, para pemangku kepentingan memiliki rasa tanggung jawab dan dapat memberikan penciptaan nilai (value creation) lebih, termasuk mengurangi unsur kapitalisme,” jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (8/12/2023).
Kedua, ada Prof. Hardoko yang dikukuhkan sebagai Profesor aktif ke-21 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan ke-197 di UB. Hardoko sendiri menemukan konsep Mina Smart sebagai pangan fungsional untuk meningkatkan kecerdasan.
Profesor ke-356 di UB ini mengatakan jika konsep pangan Mina Smart dapat meningkatkan kecerdasan sumber daya manusia yang cerdas dari minyak ikan. Minyak ikan yang terkandung dalam Mina Smart dirasa lebih memiliki kandungan DHA tinggi.
“Kekuatan ‘Mina Smart’ adalah bahan baku cukup berlimpah di Indonesia dan bahkan bisa membantu mengatasi stunting di Indonesia,” ungkapnya
Ketiga, ada Prof Hari Dwi Utami sebagai Profesor aktif ke-19 di Fapet dan ke-198 di UB yang meneliti tentang manajemen rantai pasokan dari UMKM produk susu olahan ternyata membutuhkan terapan teknologi informasi. Sehingga kinerjanya belum optimal dalam resiliensi menghadapi era digital.
Profesor ke-357 di UB itu merumuskan “CERDAS” (collaboration, Efficiency, Redundancy, Diversity, Agility dan Service) untuk aktivitas Manajemen Rantai Pasok (MRP) pada UMKM khususnya produk susu olahan.
Baca Juga: Pemkab Malang Bangun 200 Pengolahan Air Limbah Komunal
“Strategi ini mengembangkan model hubungan kolaborasi “hulu-hili” sekaligus menjadi solusi UMKM olahan susu dapat meningkatkan resiliensi manajemen rantai pasokan secara berkelanjutan,” ungkap Prof Utami.
Terakhir, ada Prof. Mohamad Fadjar yang meneliti pemanfaatan limbah tinta cumi untuk Kesehatan Ikan dan Udang Budidaya. Profesor aktif ke-22 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan ke-199 di UB itu menerangkan jika kandungan dari tinta cumi-cumi ini didapar dari limbah produk industri seafood, murah, efektif dan aplikatif.
Teknologi yang dia tawarkan yakni penggunaan ekstrak cumi-cumi sebagai bahan perendam benih ikan atau udang yang terkena bakteri patogen dengan dosis 265 ppm, si hitam juga merupakan campuran pakan udang dengan dosis 500 mg ekstrak tinta cumi-cumi/kg pakan.
Adanya ekstrak tinta cumi-cumi sebagai anti bakteri dan immunostimulan pada budidaya ikan dan udang dapat mengurangi dampak serangan patogen dan akan mengurangi kematian pada ikan dan udang hasil budidaya.
“Dengan begitu, ini dapat meningkatkan produksi dan keberlanjutan akuakultur di Indonesia,” katanya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: ulul azmy
editor: jatmiko