Tugumalang.id – Menggelar acara nikahan sepertinya sudah biasa dilakukan oleh Wedding Organizer (WO) namun bagaimana jadinya jika hal tersebut dilakukan oleh para pelajar. Hal itulah yang dilakukan oleh para peserta didik di SMKN 2 Kota Malang.
Para peserta didik tersebut melaksanakan praktik belajar prosesi akad nikah secara syariat Islam. Mereka melakukannya di masjid yang ada di sekolah mereka, Selasa (12/12/23). Praktik tersebut merupakan bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar (IKM)
Waka Kurikulum SMKN 2 Kota Malang, Zulqoidah mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan proyek pelajaran PAI atau Pendidikan Agama Islam.
Baca Juga: SMKN 2 Malang Sejak 2015 Ikuti Program Nihongo Partners
“Ini proyeknya pelajaran PAI (pendidikan agama Islam), kegiatannya yakni anak-anak belajar untuk proses akad nikah secara syariat Islam,” ungkap Zulqoidah kepada Tugumalang.id.
Dalam proyek implementasi belajar kali ini, para pelajar dari 6 jurusan berbeda mulai jurusan ULW (Usaha Layanan Wisata), PS (Pekerja Sosial), TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), jurusan Kuliner, AKC (Asisten Keperawatan Dan Care Giver) dan jurusan PHT (perhotelan) melaksakan praktik akad nikah dengan penuh antusias.
“Dalam satu kegiatan ini satu jurusan itu, semua anak ini karena proyek PJBL (proyek base learning) jadi kegiatan belajar berbasis proyek, proyeknya berupa akad nikah secara Islam,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Zulqoidah mengatakan bahwa proses pembelajaran yang diimplementasikan dengan sebuah praktik nyata itu dipersiapkan oleh para peserta didik selama dua bulan terakhir.
Baca Juga: SMKN 2 Malang Raih Juara 2 Lomba Tari Kreasi Tradisi di Singhasari Tour Fair 2023
“Di situ mereka merencanakan mulai dari pembagian personil jadi siapa yang bertindak sebagai pengantin, sebagai orang tua, pengiring dan sebagainya, termasuk mereka merencanakan bagaimana nanti apa saja yang dipersiapkan saat pernikahan. Seperti mahar, seserahan, merias,” bebernya.
Zulqoidah juga menyampaikan bahwa implementasi kurikulum merdeka yang diusung oleh Kementerian Pendidikan RI memberikan kesempatan kepada para pendidik dan para pelajar untuk melakukan proses pembelajaran sampai dengan assesmen. Proyek ini juga merupakan penilaian akhir semester.
“Nah ini salah satu penilaian unjuk kerja, nanti ada selama proses pembelajaran, latihan sampai praktiknya sebagai puncaknya unjuk kerja, nanti masuk dalam penilaian,” ujar Zulqoidah.
Zulqoidah juga menyampaikan bahwa melalui praktik pembelajaran tersebut, para peserta didik dari ragam jurusan itu akan mampu menunjukkan potensi yang ada dalam dirinya sehingga mereka akan mendapatkan bekal pengalaman yang sangat berharga.
“Nah dari proyek seperti ini anak-anak yang ada di 6 jurusan itu punya potensi lain, misalnya tadi make-upnya mereka sendiri, ternyata mereka punya kompetensi lain, seperti menata dekor, menata seserahan dan lain sebagainya,” tutur Zulqoidah.
Zulqoidah juga membeberkan proyek pembelajaran akad nikah tersebut nantinya akan berkelanjutan hingga resepsi pernikahan atau temu manten.
“Nanti juga ada temu manten adat Jawa, bagaimana temu manten adat Jawa itu sebenarnya nanti mereka akan praktik. Nanti ptaktiknya hari Kamis,” tambahnya.
Melalui praktik pembelajaran tersebut, diharapkan seluruh peserta didik SMKN 2 bisa merasakan pembelajaran yang bermakna, sehingga nantinya bisa dipraktikkan di kehidupan nyata setelah lulus sekolah nanti.
“Bahwa ini bisa menjadi bekal mereka di kehidupan nyata nanti. Bahwa hidup di masyarakat itu bermacam-macam. Jadi mereka bisa mengimplementasikan dari apa yang mereka praktikkan hari ini untuk ke depannya nanti,” tandasnya.
Reporter: Yona Arianto
Editor: Herlianto. A