Tugumalang.id – Jembatan Soekarno-Hatta (Suhat), Kota Malang, Jawa Timur, kerap kali dijadikan tempat melancarkan aksi bunuh diri. Kini, Dinas Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-PKP) Kota Malang akan mengupayakan ada penambahan pengaman di Jembatan Suhat tersebut.
Kepala DPUPR-PKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menjelaskan bahwa pemegang wewenang Jembatan Suhat ada di Pemprov Jatim. Meski begitu, pihaknya akan tetap melayangkan usulan ke Pemprov Jatim agar ada tambahan pengaman di jembatan iconik di Kota Malang itu.
“Jembatan Suhat itu wewenang Pemprov Jatim. Namun saran masyarakat soal penambahan pengaman itu tentu kami tampung dan akan kami teruskan ke provinsi,” ucapnya, Sabtu (27/5/2023).
Baca Juga: Pemkot Malang Disarankan Beri Pengaman Jembatan yang Sering Dijadikan Tempat Bunuh Diri
Jembatan Suhat tercatat sering menjadi lokasi dalam melancarkan aksi bunuh diri. Terbaru, seorang pemuda melompat dari Jembatan Suhat hingga ditemukan meninggal di sungai pada Jumat (26/5/2023).
Diketahui, pemuda itu ternyata juga pernah melakukan aksi percobaan bunuh diri di tempat yang sama pada tahun 2022 lalu. Di tahun itu, setidaknya ada 2 percobaan aksi bunuh diri di Jembatan Suhat tersebut.
Jembatan Suhat yang melintang di atas Sungai Brantas itu hanya memiliki pembatas setinggi sekitar 1 meter. Hal itu lah yang ditengarai bisa dijadikan tempat strategis untuk melancarkan aksi percobaan bunuh diri.
Saran penambahan pengaman di Jembatan Suhat tersebut juga muncul dari akademisi di Malang. Dandung mengatakan bahwa setidaknya perlu ada kajian teknis soal konstruksi pengaman jembatan itu.
“Kan itu teknisnya (penambahan pengaman) perlu kajian juga. Jenis pengamannya apa, menambah beban atau tidak dan sebagainya. Tentu saran ini akan kami teruskan ke provinsi, jadi nanti eksekusinya tergantung provinsi juga,” kata Dandung.
Sebelumnya, Psikolog Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Fuji Astuti juga menyampaikan bahwa fasilitas umum seperti jembatan perlu mendapat perhatian agar tidak digunakan sebagai tempat aksi percobaan bunuh diri.
“Pengaman sangat diperlukan. Misalkan orang punya niat bunuh diri, tapi kalau tidak ada tempat yang mendukung maka kenginginan itu (bunuh diri) bisa tidak terealisasi,” ucapnya.
Untuk itu, dia menyarankan Pemkot Malang memberikan pengaman pada fasilitas fasilitas umum yang kerap kali dijadikan tempat melancarkan aksi bunuh diri.
“Jadi diharapkan memang hal yang sekiranya rentan untuk menjadi tempat yang dijadikan untuk bunuh diri, disarankan untuk diperhatikan,” ujarnya.
“Apalagi kalau misal di jembatan itu berkali kali digunakan untuk bunuh diri, setidaknya harus ada langkah untuk memberikan pengaman agar tidak sampai menjadi tempat yang bisa mencelakakan,” imbuhnya.
Fuji mengatakan bahwa penambahan pengaman di jembatan sangat penting untuk mengantisipasi keberadaan aksi bunuh diri.
“Seting (tata) kota kadang juga membuat orang tidak nyaman, jadi seting itu juga perlu dipikirkan,” kata dia.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A