MALANG, Tugumalang.id – PDI Perjuangan dan PKB dipastikan akan mengusung bakal calon bupati (Bacabup) Malang di Pilkada 2024. Mereka telah membuka pendaftaran Bacabup Malang dan sejumlah tokoh telah mendaftar untuk mendapatkan rekomendasi dari partai yang kerap disebut bangjo (abang ijo) tersebut.
Saat Pemilu 2024 lalu, kedua partai tersebut mendapatkan suara terbanyak dari masyarakat Kabupaten Malang. PDI Perjuangan berhasil mendapatkan 13 kursi dan PKB meraih 11 kursi di DPRD Kabupaten Malang.
Perolehan kursi ini menjadikan dua partai tersebut bisa mengusung Bacabup Malang tanpa berkoalisi. Sebagai informasi, hanya partai dengan minimal 10 kursi di DPRD Kabupaten Malang yang bisa mengusung paslon Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Malang.
Baca Juga: Puluhan Kader PDI Perjuangan Ambil Formulir Pendaftaran Bacabup untuk Sanusi
Selain PDI Perjuangan dan PKB, tidak ada partai yang memperoleh lebih dari 10 kursi di DPRD Kabupaten Malang. Mereka harus menjalin koalisi agar bisa mengusung paslon di Pilkada 2024.
Dosen Departemen Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM), Abd Muis Aris Shofa mengatakan ada kemungkinan partai-partai selain PDI Perjuangan dan PKB menjadi poros tersendiri di Pilkada 2024 ini. Partai Gerindra dan Golkar memiliki delapan kursi sehingga ada kesempatan bagi mereka untuk mengusung bacabup.
“Gerindra dan Golkar saat ini sangat santer, mereka mungkin nanti akan mengusung calon,” ujar Aris saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Diiringi Bantengan, Sanusi Resmi Daftar Bacabup Malang Melalui PDI Perjuangan
Ia menilai Partai Golkar dan Gerindra berpotensi membentuk koalisi sendiri tanpa bergabung dengan PDI Perjuangan ataupun PKB. Partai Golkar memiliki tokoh yang cukup berpengalaman di legislatif, yakni Saidi dan Zainal Arifin. Sementara Gerindra memiliki dua nama potensial, yaitu Chusni Mubarok dan Unggul Nugroho.
Sementara Partai Nasdem yang memiliki enam kursi juga dinilai memiliki nilai tawar yang tinggi sehingga berpotensi mengusung calon. Salah seorang kader Partai Nasdem yang kerap disebut-sebut akan maju Pilkada 2024 adalah Kresna Dewanata Phrosakh, putra dari Mantan Bupati Malang, Rendra Kresna.
“Meskipun Nasdem hanya dapat enam kursi, mungkin saja nanti punya nilai tawar yang tinggi untuk menyodorkan nama dari kader terbaiknya,” tutur Aris.
Sementara partai-partai dengan 1-2 kursi seperti PKS, Hanura, dan Demokrat dinilai masih memiliki peluang untuk mengirimkan calon meski peluangnya kecil. Tentu, menurut Aris, ini bergantung pada poros-poros koalisi yang terbentuk.
“Bisa saya partai suara kecil di legislatif memiliki kader yang potensial, misalkan dari kalangan milenial,” kata Aris.
Ada kemungkinan Pilkada kali ini masih dibayangi Pilpres yang memenangkan sosok milenial. Artinya, generasi milenial punya andil besar dalam menentukan pemenang di kontestasi politik kali ini.
“Apabila PKS, Demokrat, atau Hanura itu memiliki kader milenial yang sangat potensial, bisa saja. Tapi menurut saya pribadi itu sangat kecil peluang itu,” ujarnya.
PKS memiliki satu kader milenial yang cukup dikenal masyarakat dan terpilih menjadi Anggota DPRD Kabupaten Malang, yakni Puguh Wiji Pamungkas. Ketua DPC PKS Kabupaten Malang, Irfan Yuli Prasetyo pun mengatakan Puguh memiliki potensi untuk bisa maju Pilkada 2024.
Menurut Aris, sebagai seorang kader, Puguh harus siap untuk ditempatkan atau ditugaskan di mana pun. Namun, perlu dilihat bagaimana kontrak atau kesepakatan politik di Pilkada 2024 terbentuk.
“Kalau memang itu potensial, saya pikir partai-partai peroleh suara kursi besar pun juga ya akan mungkin juga mau memberikan rekomendasi atau mengusung calon tersebut,” tutup Aris.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A