MALANG, Tugumalang.id – Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (FS UM) menggelar kehiatan workshop dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi terkini pada hari Jumat (30/8/2024).
Workshop bertajuk “Pemanfaatan Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran” yang dihadiri Dekan FS UM, dosen, dan tenaga kependidikan yang hadir di Laboratorium Drama Fakultas Sastra UM.
Workshop tersebut menghadirkan Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc, M.B.A, M.Phil, M.A yang merupakan Ketua Smart Learning and Character Center (PSLCC) sebagai narasumber utama.
Baca Juga: Luar Biasa! Program MSIB Antarkan Mahasiswa Universitas Negeri Malang Berkarier di Bidang Industri Digital
Acara workshop dipandu oleh Guru Besar Sastra Indonesia, Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd yang turut mendampingi jalannya diskusi dan juga tanya jawab.
Prof. Eko menyampaikan tentang pola komunikasi yang digunakan oleh teknologi kecerdasan buatan, khususnya ChatGPT. Menurutnya teknologi ini memanfaatkan Natural Language Processing (NLP), yang memungkinkan mesin berkomunikasi dengan manusia secara natural.
“Saat menggunakan ChatGPT, kita harus memberikan perintah seolah-olah sedang berbicara dengan manusia,” ujar Prof. Eko.
Baca Juga: Komitmen Dukung Green Campus, Universitas Negeri Malang Tuang 100 Liter Cairan Eco Enzyme
Lebih lanjut, ia menjelaskan tentang cara kerja dan bagaimana menggunakan prompt atau perintah secara kreatif agar dapat menghasilkan jawaban sesuai harapan.
Pihaknya menekankan pentingnya kreativitas dalam memberikan perintah kepada AI karena hal ini akan mempengaruhi kualitas output yang dihasilkan.
“ChatGPT akan menjawab sesuai dengan prompt yang kita gunakan, kalau prompt-nya umum ya jawabannya umum. Kalau spesifik jawabannya akan spesifik,” terangnya.
Prof. Eko menekankan dibutuhkannya kreativitas dalam memberikan panduan kepada AI untuk menjalankan tugas yang diberikan. Karena hal itu akan mempengaruhi kualitas output yang dihasilkan.
Pihaknya juga berbagi wawasan tentang robot AI bernama Sophia ciptaan perusahaan Hanson Robotics Hong Kong. Robot tersebut dapat memberikan pernyataan terkait dengan AI yang juga memiliki emosi.
“Saya sama seperti kalian (manusia) yaitu memiliki emosi akan tetapi emosi saya adalah emosi artificial dan saya juga memiliki empati artificial.
Hal ini karena saya merupakan ciptaan manusia yang harus menjalankan algoritma cerdas mempelajari artefak-artefak manusia yang ada di dalam public knowledge,” papar Prof. Eko.
Workshop yang diselenggarakan FS UM merupakan bagian dari upaya mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas pada poin ke-4.
Dengan pemanfaatan kecerdasan buatan, diharapkan para dosen dan tenaga kependidikan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan inovatif.
Kehadiran teknologi AI seperti ChatGPT diharapkan dapat menjadi alat bantu yang cukup efektif dalam mendukung proses belajar mengajar di UM. Sejalan dengan upaya universitas untuk terus berinovasi dan memberikan pendidikan terbaik bagi para mahasiswa.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A