Tugumalang.id – Capaian pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi parkir di Kota Batu, Jawa Timur hingga 2023 masih tak ada perubahan signifikan, masih selalu jauh dari target. DPRD menilai kinerja Dinas Perhubungan (Dishub) selama ini terkesan melempem.
Kebocoran retribusi ini ditengarai akibat banyaknya juru parkir (jukir) nakal yang tidak menyetorkan penghasilan sebagaimana mestinya. Kebanyakan mereka menggunakan cara menarik tarif parkir tanpa karcis.
Padahal, tingkat kunjungan wisata ke kota apel ini tak sedikit. Selain di momen-momen liburan, hampir setiap akhir pekan Kota Batu selalu menjadi jujugan wisatawan. Namun pendapatan retribusi di tiap tahunnya selalu meleset jauh dari target.
Baca Juga: Retribusi Parkir Kota Batu Bocor, Banyak Jukir Nakal
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua 1 DPRD Kota Batu Nurochman mengatakan jika Dishub seolah tak memilik otoritas penuh terhadap perparkiran selama ini. Ini mengingat pihak legislatif selalu melakukan evaluasi tiap tahunnya.
”Namun masih juga tidak membuahkan hasil yang maksimal. Tidak ada tindak lanjut secara konkrit sehingga terkesan Dishub tidak punya otoritas penuh,” kata Nurochman, Selasa (30/4/2024).
Pria yang juga menjabat Ketua DPC PKB tersebut menuturkan jika legislatif kerap memberikan solusi paling realistis, yakni dengan kerjasama tata kelola parkir dengan pihak ketiga.
Baca Juga: Retribusi Parkir di Kota Batu Mulai Positif, Target Rp1 Miliar di Akhir Tahun Optimis Tercapai
Tak hanya evaluasi, pihaknya akan berupaya terus melakukan pengawasan dan fungsi kontrol sesuai tupoksi. Dengan begitu, domain pemerintah dalam melakukan eksekusi pungutan retribusi parkir tepi jalan dapat berjalan aksimal.
“Dalam Perwali yang mengatur retribusi parkir tepi jalan sudah ditegaskan bahwa bagi hasil dari parkir sudah dirumuskan yaitu 60 persen ke petugas parkir dan 40 persen Pemkot Batu,” imbuhnya.
Hanya saja, lanjut Nurochman, kebocoran masih saja terus terjadi. Jika terus begitu, pihaknya mempertanyakan apakah kebijakan pemerintahan kota berpihak ke petugas parkir atau kepada pengguna jalan atau masyarakat?
Diketahui, pendapatan parkir Kota Batu tak pernah tembus target sejak 2016. Padahal, angka kunjungan wisata ke kota berjuluk Swiss Kecil itu terus meningkat tiap tahunnya.
Rata-rata, PAD dari sektor itu hanya berkisar di angka Rp 200-300 juta dan baru naik pada 2021 mencapai Rp 524 juta. Berbanding jauh dengan target PAD setiap tahunnya.
Menurut data yang disampaikan Dinas Perhubungan Kota Batu, misal pada 2016, catatan retribusi parkir hanya tembus Rp 365 juta dari target Rp 996 juta. Lalu, pada 2018, capaian target dinaikkan menjadi Rp 2 miliar, namun capaiannya stagnan di angka sekitaran Rp 300 juta hingga 2020.
Sementara pada 2021, capaian retribusi meningkat hanya di angka Rp 524 juta dari target Rp 8,5 miliar dan terakhir pada 2022, capaiannya meningkat di Rp 1 miliar dengan target yang sama Rp 8,5 miliar. Meski meningkat, perbedaannya masih kentara jauh.
Memasuki libur Lebaran 2024, pendapatannya juga masih tak juga beranjak. Kabid Perparkiran Dishub Kota Batu Chilman Suaidi mengatakan pada H-7 lebaran hingga awal April 2024, pendapatan retribusi parkir hanya mencapai Rp 29 Juta.
Lalu, beranjak di minggu ketiga bulan April 2024 yang mencapai Rp 55,1 juta. Jika ditotal, selama 2024 per 26 April, total restribusi yang masuk yakni sekitar Rp 486,8 juta.
”Kondisinya memang seperti itu karena meski kita dampingi, jukir masih enggan melepas karcis parkir,” ungkap Chilman.
Pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena Dishub hanya berwenang menindaklanjuti hanya sebatas teguran dan pembinaan sesuai Perda berlaku. Dari situasi itulah, para jukir seolah tidak memiliki rasa jera.
Saat ini yang bisa dilakukan hanyalah meningkatkan kesadaran masyarakat juga wisatawan untuk tidak takut meminta karcis kepada jukir. ”Masyarakat dan wisatawan jangan takut meminta karcis parkir pada jukir,” ujarnya.
Sehingga Dishub mengharapkan dukungan dari semua pihak, masyarakat, pokmas, OPD terkait, jajaran samping, insan media, penggiat media sosial dll untuk mendukung tata kelola perparkiran yg lebih baik di Kota Batu.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A