Malang, Tugumalang.id – Calon Wali Kota Malang, Heri Cahyono yang akrab disapa Sam HC menyatakan, tidak perlu bersedih jika kalah dalam kontenstasi. Hal itu sebagai respon atas hasil quick count maupun real count sejumlah lembaga survei Pilkada Kota Malang yang menempatkannya di posisi ketiga.
Bagi Sam HC, menjadi Wali Kota bukan tujuan utamanya saat maju di Pilkada Kota Malang. Dia menyebut maju untuk mencari alat agar bisa melakukan perbaikan di Kota Malang. Untuk itu, dia juga meminta kepada timnya agar tetap tenang dalam menyikapi hasil Pilkada Kota Malang.
“Jadi sudah saya sampaikan agar jika kita menang tidak usah gembira dan jika kalah tidak usah bersedih,” kata Sam HC.
Baca Juga: Nyoblos di TPS, Sam HC Optimis Raih 37,5 Persen Suara di Pilkada Kota Malang
Dia mengakui bahwa dinamika Pilkada Kota Malang memang tidak mudah. Sebab menurutnya, pilkada kali ini layaknya melawan sebuah sistem.
“Satu pesan penting kita melawan satu sistem. Politisi menggunakan seluruh alat negara, mulai APH dan ASN. Bahkan, mereka penetrasi melalui RT dan RW se-Kota Malang,” ungkapnya.
Sam HC juga menyebut bahwa demokrasi di Kota Malang telah kehilangan budayanya. Dia menilai bahwa program program strategis yang digaungkan paslon akan kalah dengan finishing yakni uang.
Berdasarkan hasil quick count LSI Denny JA, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin menempati posisi pertama dengan angka 48,08 persen. Kemudian disusul Moch Anton-Dimyati Ayatulloh 32,77 persen dan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 19,15 persen.
Dalam hasil quick count Indikator, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin meraih 48,43 persen. Kemudian disusul Moch Anton-Dimyati Ayatulloh 32,68 persen dan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 18,89 persen.
Baca Juga: Debat Publik Pilkada Kota Malang, Sam HC Sebut Sistem Zonasi Tak Diimbangi Infrastruktur Memadai
Sedangkan hasil quick count Avemedia, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin meraih 49,27 persen. Kemudian disusul Moch Anton-Dimyati Ayatulloh 33,00 persen dan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko 17,73 persen.
Meski begitu, hasil quick count sejumlah lembaga survei tersebut bukanlah hasil akhir dari Pilkada Kota Malang. Sam HC juga menyatakan akan tetap menanti keputusan KPU Kota Malang.
“Quick count itu seperti tes darah. Apabila dilakukan dengan metode yang benar, maka hasilnya bisa dipercaya. Tapi hasil semua, kami nunggu KPU,” kata dia.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan tim hukumnya untuk menyikapi hasil perhitungan suara serta temuan temuan yang ada. Yang pasti, jika benar dirinya kalah, Sam HC mengaku akan kembali menjalani hidup seperti sebelumnya.
“Saya pribadi akan langsung terjun ke kehidupan pribadi saya. Saya bisa main motor, bisa umroh, bisa apa saja. Kalau jadi Wali Kota saya tidak bisa seperti itu,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Redaktur: jatmiko