Malang, Tugumalang.id-Research Staff Exchange merupakan salah satu program World Class University (WCU) di Universitas Negeri Malang (UM) dengan mengusung kerja sama penelitian dengan Universitas ternama dunia yang masuk dalam Top Rank 100.
Pada tahun 2024 ini, Universitas Negeri Malang mengirimkan 19 orang dosen ke berbagai universitas yang memenuhi syarat yang ditentukan tersebut. Salah satu adalah staff pengajar (dosen) di UM yang berhasil lolos adalah Dr. Siti Zulaikah, M.Si., dari Departement Fisika, FMIPA Universitas Negeri Malang.
Dr. Siti Zulaikah memiliki kerja sama penelitian dengan salah satu Professor di salah satu program studi ternama dunia yaitu di Departement Earth Sciences, ETH Zurich, yaitu Prof, Ann Marie Hirt, Ph,D. Penelitian yang dilakukan telah dikerjakan dalam kerjasama penelitian sejak tahun 2019. Penelitian tersebut mengusung tema ‘Status of Tropical Plant as Bioaccumulator Sensitive to Heavy Metal’.
Penelitian ini bertujuan menentukan tumbuhan yang paling sensitif dalam menyerap logam berat di udara sehingga dapat mengatasi polusi udara di daerah tropis. Seperti kita ketahui, polusi udara dari hari ke hari semakin berat, terutama di daerah perkotaan, area industri, jalan tol, area pertambangan maupun area tempat tinggal. Dengan ditemukannya level sensitifitas tumbuhan terhadap serapan logam berat, diharapkan dapat dilakukan solusi penghijauan secara khusus untuk area pertambangan, jalan tol, perkotaan dan area perumahan penduduk maupun area industri.
Baca Juga: Calon Mahasiswa Wajib Tahu! Jalur Seleksi Mandiri TMBK Universitas Negeri Malang di 5 Kota, Simak Syarat dan Jadwal
Sensitivitas tumbuhan dapat diuji dengan metode kimia yaitu dengan mengukur kandungan logam berat pada kulit batang dan daun dengan menggunakan Atomic Absorbtion Spectrometer (AAS) dan pengukuran magnetik yaitu dengan mengukur suseptibilitas magnetik.
Hasil sementara yang diperoleh adalah tumbuhan jenis Mutingia Calabura (Kersen), termasuk tumbuhan yang sangat sensitif terhadap serapan logam berat dan cocok digunakan sebagai penghijauan untuk area pertambangan. Hasil penelitian tersebut juga diwajibkan untuk dapat dipublikasikan pada journal internasional bereputasi, dan juga dapat dimanfaatlkan sebagai solusi penghijauan (greening) pada masa yang akan datang.
Baca Juga: Gelar Career Expo 2024, Universitas Negeri Malang Ingin Alumni Punya Daya Saing dalam Menghadapi Tantangan Global
Kesempatan kerja sama dengan para peneliti dari Universitas ternama tentunya dapat meningkatan kwalitas penelitian dosen dosen di dalam negeri, dan secara khusus para peneliti di Universitas Negeri Malang.
Departement Earth Science di ETH Zurich Switzerland di tahun 2024 ini mendapat Ranking 1 dunia. Sedangkan ETH Zurich sendiri pada tahun 2024, merupakan universitas yang menempati urutan ke 9 dunia.
Diskusi secara intensif yang telah terjalin selama ini dengan Prof. Ann Marie Hirt di ETH Zurich juga telah menghasilkan satu publikasi ilmiah di journal terindeks scopus pada journal Science and Technology PERTANIKA, dengan tautan artikel yang membahas tentang pemetaan level polusi dan hubungan antara sifat magnetic sedimen sungai dengan kandungan Hidrogen Cianida (HCN) yang dihasilkan dari limbah tambang emas di Sumbawa.
Artikel tersebut dapat di lihat pada link berikut: http://www.pertanika.upm.edu.my/pjtas/browse/regular-issue?article=JST-3950-2022
Kerja sama penelitian, di samping dapat meningkatkan jumlah publikasi ilmiah dari hasil hasil penelitian, juga dapat mempererat hubungan kolaborasi riset pada masa mendatang (future collaboration research) dan menumbuhkan iklim riset perguruan tinggi yang lebih kondusif. Selain itu banyak insight baru yang diperoleh dan juga inspirasi serta semangat riset yang harus tetap dijaga.
Selain itu program tersebut juga memberikan manfaat bagi peserta didik dan collega serta masyarakat luas dengan memanfaatkan hasil hasil penelitian yang terlah terjalin. Bagi dosen, kerja sama penelitian luar negeri dapat membangkitkan semangat membangun Perguruan Tinggi, sebagai tonggak peradaban agar tetap mempertahankan marwahnya membangun nilai nilai etika dan peduli lingkungan.
Sumbangsih ETH pada Negera Swiss dapat ditiru UM dalam menata dan membangun Malang untuk terus menjaga lingkungan dan upaya upaya mengatasi masalh lingkungan sehingga akan dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat luas. Bravo Universitas Negeri Malang (UM)(*)
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
editor: jatmiko