Tugumalang.id – Relawan Kami Prabowo Malang Raya meminta Anies Baswedan mengklarifikasi soal Harun Al Rasyid yang disebut tewas saat aksi menolak hasil Pilpres pada 22 Mei 2019 lalu di kawasan Slipi, Jakarta Barat.
Pada sesi pembukaan debat Calon Presiden perdana 2024 pada Selasa (12/12/2023) lalu paslon nomor urut 1 Anies Baswedan menyebutkan soal Harun Al Rasyid ini.
Bendahara Kami Prabowo Malang Raya, M Jaya Andri F menyebutkan, bahwa apa yang disampaikan Anies merupakan sebuah kebohongan publik dan terkesan mempolitisir duka keluarga untuk kepentingan politik.
Baca Juga: Prabowo Sambangi Mujadalah Kiai Kampung se-Indonesia di Malang
“Pasalnya, dari hasil penelusuran kami, korban Harun masih berusia 14 atau 15 tahun dan duduk di bangku SMP pada saat musibah tersebut terjadi,” kata Andri, Kamis (14/12/2023).
Andri menjelaskan bahwa Harun belum dibenarkan untuk aktif dalam urusan politik praktis dan sejenisnya, karena berdasarkan UU Pemilu bab IV pasal 198 (ayat 1), pemilih pemula adalah WNI yang berusia 17 tahun atau lebih.
Baca Juga: Ali Masykur Musa Terima Gelar Guru Besar Kehormatan dari Unisma, Prabowo Beri Selamat
Andri menambahkan, seorang Calon Presiden harus memberikan contoh yang baik dan benar pada masyarakat khususnya Gen Z dan milenial dalam berpolitik jurdil.
“Silahkan minta maaf kepada keluarga korban serta seluruh masyarakat dan silahkan luruskan informasi bohong yang sudah tersebar, jika memang pasangan Anies-Muhaimmin berkomitmen mendukung politik jujur dan adil,” tegasnya.
Andri berharap hal serupa tidak terulang kembali, karena berita bohong yang dilontarkan calon pemimpin berpotensi menimbulkan perpecahan dan konflik antar pendukung dan masyarakat luas.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A