Tugumalang.id – Calon Presiden (Capres), Prabowo Subianto menghadiri diskusi capres bersama Mujadalah Kiai Kampung (MKK) se-Indonesia di Kastil Atamimi Palace, Puncak Tidar, Malang pada Sabtu (18/11/2023).
Dalam forum diskusi itu, direncanakan menghadirkan 3 capres. Namun hingga sore hari, hanya Prabowo yang hadir dan menyapa ratusan kiai yang tergabung dalam organisasi sosial keagamaan yang dipimpin Habib Najib Salim Atamimi itu.
Sementara itu, Capres Anies Baswedan dijadwalkan akan hadir pada malam hari. Sedangkan Capres Ganjar Pranowo belum terkonfirmasi kehadirannya.
Baca Juga: Khofifah Masuk Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran?
Kegiatan tersebut membahas soal ketimpangan kesejahteraan masyarakat, terutama di pedesaan. Dalam kesempatannya, Prabowo tak memungkiri Indonesia masih memiliki persoalan ketimpangan kesejahteraan.
“Saya waktu masih muda pernah tanda tangan siap mati untuk negara Indonesia. Saya ingin rakyat hidup dengan martabat dan harga diri, tidak hidup dalam kemiskinan,” kata Prabowo.
Prabowo juga menyinggung pertumbuhan ekonomi di era Presiden Jokowi. Meski dikalahkan 2 kali dalam pemilu, Prabowo mengaku kagum dengan Jokowi yang menghadangnya menjadi Menteri Pertahanan.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Unggul dalam Survei di Jatim, Ini Respons Kawan Gibran
Hal itu menurutnya berdampak pada sejuknya situasi politik pasca pemilu. Selanjutnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, persatuan menjadi hal mutlak dalam membangun negeri yang lebih baik.
Prabowo mengaku bersyukur bisa melakukan diskusi tukar pikiran dan menyampaikan gagasannya di hadapan ratusan kiai kampung dalam acara tersebut.
“Tadi saya tatap muka dengan ratusan kiai di Malang. Kami tukar menukar pandangan, saya beri sedikit paparan program program saya dan alhamdulillah dimengerti,” jelasnya di hadapan awak media.
Sementara, Ketua Panitia MKK, Wahyu Muryadi mengatakan, forum mujadalah tersebut memang kerap menjadi ajang diskusi para kiai kampung dari seluruh daerah di Indonesia. Untuk itu, mereka ingin mendengar langsung program dari para capres.
Wahyu mengatakan Mujadalah Kiai Kampung se-Indonesia ini difokuskan untuk mengatasi 3 pokok masalah masyarakat desa mulai pendidikan, kesehatan hingga ketahanan pangan.
“Forum ini menjadi ajang yang tepat bagi tokoh tokoh di kampung, di perdesaan seperti guru ngaji, imam masjid juga para marbot bisa berkomunikasi langsung dengan calon pemimpin negeri,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto.A