Tugumalang.id – Seiring dengan komitmennya menyongsong World Class University, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang menyelenggarakan The International Class Program (ICP) ke-1 dan English Linguistic Literature and Education (ELITE) ke-10, Selasa (8/11/2022).
Konferensi internasional yang berlangsung secara hybrid ini mengusung tema “Global Cross Culture Practices” dan digelar dua hari, tepatnya pada 8-9 November 2022.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Malang Prof Dr Zainuddin MA menyampaikan, bahwa konferensi ini adalah bentuk berkontribusi aktif UIN Malang melalui ICP Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FITK) yang bekerja sama dengan Himpunan Dosen Linguistik, Sastra dan Pendidikan Bahasa Inggris (ELITE) untuk mengupas pemahaman lintas budaya di kancah internasional.
“Saya berharap konferensi ini akan selalu berlanjut untuk hasil yang bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia dan dunia. Saya yakin acara ini dapat menjadi salah satu acara yang berharga untuk menjawab banyak harapan yang harus kita penuhi,” ujarnya.
ICP UIN Malang, lanjutnya, sudah berjalan sejak tahun 2009. Pendirian program ini dinilai penting khususnya dalam mengembangkan UIN Malang menuju World Class University. Terlebih, UIN Malang memiliki siswa internasional dari berbagai negara lain seperti Eropa, Australia, Afrika, Timur Tengah, dan Asia.
“Bahasa ini sangat penting. Untungnya, UIN Malang telah memberikan penguasaan dua bahasa yakni Inggris dan Arab. Website kami juga didesain untuk memiliki tiga bahasa, bahasa Inggris, Arab dan Mandarin. Itu bisa dilihat di website UIN Malang,” kata Zainuddin.
Di samping itu, pemahaman lintas budaya turut membantu menyusun kerangka pemahaman yang jauh lebih luas untuk menghindari kesalahpahaman.
“Pemahaman lintas budaya memainkan peran penting dalam berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara. Jadi, bahasa dan budaya tidak dapat dipisahkan. Maka, tahun ini, konferensi mengusung tema besar yaitu tentang praktik lintas budaya global,” tuturnya.
Maka, konferensi ini juga turut melibatkan beberapa narasumber. Di antaranya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam, Kemenag Prof Dr Ali Ramdani; Kasubdit Sumber Daya Manusia, Kemenag, Ruchman Basori MA; Atas Pendidikan, KBRI China, Yaya Sutarya; Atas Pendidikan KBRI Riyadh, Badrus Sholeh PhD.
Kemudian, Dr Willy Ardian Renandya (Universitas Teknologi Nanyang, Singapura); Prof Dr Siusana Kweldju (Universitas Negeri Malang, Indonesia); dan Prof Hisyam Al Saghbini (University of Cambridge, Inggris).
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A