MALANG, Tugumalang.id – Beralihnya beberapa kampus negeri di Malang menjadi PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum), seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang membuat sejumlah kampus swasta kekurangan mahasiswa baru.
Perubahan status perguruan tinggi memberikan keleluasan bagi kampus PTNBH untuk menerima lebih banyak jumlah mahasiswa dari sebelumnya. Maka jelas dampaknya ke kuota mahasiswa bagi kampus swasta.
Perhitungannya sederhana, dengan biaya kuliah yang hampir sama mahalnya, maka mahasiswa tentu lebih memilih kampus PTNBH. Inilah awal “petaka” mahasiswa bagi kampus swasta.
Strategi Kampus Swasta
Tiga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) atau kampus swasta di Kota Malang yakni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Malang (Unisma), dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo (IKIP Budi Utomo) yang kini sudah berubah menjadi Universitas Insan Budi Utomo (Universitas IBU) memiliki strategi khusus menghadapi situasi ini.
Walau begitu PTS saat ini dihadapkan pada persaingan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang telah Berbadan Hukum atau PTNBH. Dampak dari PTNBH tersebut membuat PTS harus berjikabu dengan PTN dalam menggaet mahasiswa baru.
Baca Juga: Informasi Beasiswa Universitas Binus Kampus Kota Malang 2024, Calon Mahasiswa Wajib Tahu!
Pasalnya dengan berubah menjadi PTNBH, Perguruan Tinggi Negeri memiliki keleluasaan dan otonomi sendiri untuk membuka beberapa Program Studi (Prodi) baru yang sebelumnya belum ada.
Hal itu berdampak pada kebijakan kampus PTNBH yang dapat menerima mahasiswa baru dengan jumlah cukup banyak karena dibukanya beberapa Prodi baru.
Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan bagi PTS yang sebelumnya telah memiliki Prodi sebagaimana di PTN dan baru saja dibuka.
Situasi yang berbeda saat PTN masih menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dimana setiap kebijakannya perlu mendapat persetujuan dari pemerintah.
Baca Juga: Yayasan Poltekom Malang Bungkam saat Gaji Dosen dan Hak Kuliah Mahasiswa Tak Terpenuhi hingga Kampus Terbengkalai
Di Kota Malang saat ini sudah ada Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Negeri Malang (UM) yang telah menjadi PTNBH.
Sedangkan dalam waktu dekat Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang bakal menyusul statusnya menjadi PTNBH juga.
Baik UMM, Unisma, maupun Kampus IBU merasa tak khawatir jika mereka harus bersaing dengan PTNBH. Rasa optimis ketiga kampus PTS di Kota Malang itu karena mereka mengedepankan kualitas akademik yang tidak kalah dengan di PTN dengan biaya pendidikan yang lebih kompetitif.
Humas Unisma, Dwi Fitri Wiyono mengatakan menghadapi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik ini, pihaknya membuka kuota mahasiswa baru sebanyak 5 ribu mahasiswa.
Ia yakin dengan kualitas akademik yang ditawarkan Unisma dengan akreditasi Prodi lebih baik dari Prodi baru di PTNBH, Unisma tetap menjadi pilihan bagi mahasiswa baru yang ingin melanjutkan studi di kampus tersebut.
“Ada lima ribu mahasiswa. Justru jalur mandiri biaya pendidikannya lebih kompetitif dengan kualitas yang sama atau bahkan secara akreditasi lebih baik,” tutur pria yang akrab disapa Dwi kepada Tugumalang.id.
Senada dengan Unisma, UMM sebagai salah satu PTS unggulan di Kota Malang menegaskan juga tak khawatir harus bersaing dengan PTNBH.
Kepala Humas UMM, Moh. Isnaini, S.Pd, M.Pd yang juga dosen Pendidikan Bahasa Indonesia UMM itu mengatakan UMM telah meningkatkan kualitas layanan akademik maupun non akademik.
Menurutnya peningkatan kualitas layanan tersebut menjadi strategi UMM untuk bisa bersaing ketat dengan PTN terutama PTNBH yang ada di Kota Malang.
Di tahun akademik 2024-2025 ini, UMM membuka kuota mahasiswa baru sebanyak tujuh ribu mahasiswa. “Pengaruhnya mungkin kami akan semakin ketat bersaing dengan PTN,” kata pria yang akrab disapa Krisna itu.
“Meningkatkan kualitas layanan, UMM memiliki puluhan CoE dari berbagai bidang yang menjadi salah satu keunggulan,” sambungnya.
Sementara sebagai salah satu PTS unggulan di Kota Malang dan baru saja berganti menjadi Universitas dari semula IKIP. Universitas IBU merasa tak khawatir dengan adanya persaingan dengan PTNBH dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini.
Universitas IBU telah memiliki segmentasi sendiri sehingga tidak tidak terlalu risau dengan adanya persaingan dengan PTNBH di Kota Malang. Dalam penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024-2025 ini, Universitas IBU menyesuaikan dengan rasio dosen.
Kuota mahasiswa baru sebanyak 2.000 mahasiswa sampai 2.500 mahasiswa yang jumlah kuota tersebut disesuaikan dengan jumlah rasio dosen di Universitas IBU.
“Untuk kuota sesuai dengan jumlah rasio dosen. Jadi kita itu kuotanya 2.000 sampai 2.500 mahasiswa, sebenarnya peminat di kita yang mendaftar di atas itu. Cuma kita membatasi di angka tersebut sesuai dengan jumlah rasio dosen kita,” papar Jazuli.
“PTNBH tidak berpengaruh terhadap kita, karena kita punya segmen tersendiri. Kita punya segmen kelas sendiri dari masyarakat sehingga mau ada PTNBH atau tidak. Kita sama sekali tidak terganggu,” imbuhnya.
“Bagi Universitas IBU kita punya segmen dan kita sudah berhasil membangun segmen kelas di masyarakat yang sudah mendaftar di Kampus IBU sejak beberapa tahun lalu jadi kita sudah punya antisipasi itu (persaingan dengan PTNBH),” tandas Jazuli.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A