BATU, Tugumalang.id – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Batu Wisata Resource (BWR) di Kota Batu, Jawa Timur mempunyai piutang hingga Rp 3 miliar dan belum terselesaikan hingga kini. Usut punya usut, piutang itu terjadi karena dana penyertaan modal itu dipinjamkan ke pihak ketiga.
Diketahui, perusahaan plat merah itu pada 2023 ini kemudian tidak mendapat alokasi anggaran penyertaan modal dari tim Banggar Kota Batu. Wakil Ketua I DPRD Kota Batu, Nurochman menuturkan penundaan penyertaan modal itu lantaran hingga kini pihaknya belum mendapat laporan pertanggung jawaban sama sekali.
”Saya harap permasalahan itu segera diselesaikan karena berkaitan dengan citra dan tanggung jawab mereka ke masyarakat,” ungkap Nurochman dihubungi.
Nurochman juga berharap Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai ikut turun tangan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi BWR. Diketahui, PT BWR disinyalir mendapat kucuran dana penyertaan modal senilai Rp 11 miliar.
Selama proses itu, PT BWR tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Bahkan sisa uang yang tersimpan di kas BWR di tahun 2021 ditemui tersisa Rp 170 juta. Situasi itu bahkan masih terjadi di kepemimpinan direktur yang baru, sehingga akhirnya dia mengundurkan diri.
Saat itu, Komisi B DPRD Kota Batu menanyakan laporan pertanggung jawaban pada 2021, tapi tidak ada kejelasan hingga kini. ”Bulan depan, kami akan memanggil mereka kembali. Baik soal utang-piutang, badan usaha seperti bengkel hingga toko sembako yang dibangun,” ungkapnya.
Untuk diketahui bahwa Direktur PT BWR dijabat Bagyo Prasasti Prasetyo selama periode 2016-2021. Masa kepemimpinan Bagyo berakhir pada 18 Januari lalu.
Setelah jabatannya berakhir dilakukan seleksi pemilihan direksi BWR baru dan resmi menunjuk Mohammad Reza Januar sebagai Dirut PT. BWR Kota Batu periode 2021-2026. Namun baru tujuh bulan menjabat Mohammad Reza Januar resmi mengundurkan diri.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko