Tugumalang.id – Kurang dari seminggu lagi, masa jabatan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, dan wakilnya, Punjul Santoso, akan berakhir tepatnya 27 Desember 2022. Dengan ini, Kota Batu akan mengalami kekosongan kepemimpinan hingga Pemilu 2024.
Untuk mengisi kekosongan masa jabatan wali kota definitif selama 1 tahun lebih, maka DPRD Kota Batu telah mengajukan 3 nama calon Penjabat (Pj) Wali Kota Batu kepada Kementerian Dalam Negeri.
Tiga nama yang diajukan yakni Wahyu Hidayat, Zadim Efisiensi, dan Hudiyono. Usulan nama tersebut disampaikan melalui rapat pada 17 November 2022. Lalu bagaimana profil ketiganya?
Profil 3 Calon Penjabat (Pj) Wali Kota Batu 2022-2024
Nama calon Pj Wali Kota Batu yang diusulkan oleh DPRD Kota Batu berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kini telah menjabat di posisi strategis pemerintahan dan dinas. Berikut ini profil ketiga nama tersebut.
1. Zadim Efisiensi
Sosok Zadim Efisiensi bukanlah orang baru di pemerintahan Kota Batu. Ia kini menjabat sebagai sekretaris daerah (Sekda) Kota Batu sejak 8 Agustus 2018. Zadim dilantik sesuai SK 821.2/69/SK/422.202/2018 menggantikan pendahulunya, Achmad Suparto.
Pria asli Malang kelahiran 4 April 1967 ini telah menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Batu sebelum menjadi Sekda. Ia merupakan lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang tahun 1989.
Nama Zadim banyak disorot dalam kasus gratifikasi yang menyeret Eddy Rumpoko, 2021 silam. Ia memang telah menjabat posisi strategis sejak era Eddy pada periode 2007 hingga 2017.
Dalam salinan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 27/Pid.Sus/TPK/2018/PN.Sby, nama Zadim tercatat muncul sebanyak 30 kali. Sedangkan dalam dakwaan KPK kasus Eddy Rumpoko, nama Zadim muncul sebanyak 6 kali. Patut ditunggu bagaimana kiprah lulusan magister sains ini jika ditunjuk menjadi Pj Wali Kota Batu 2022-2024.
2. Wahyu Hidayat
Nama kedua yang muncul sebagai calon Pj Wali Kota Batu yakni Wahyu Hidayat. Pria lulusan jurusan perencanaan dan wilayah tata kota (PWK), Institut Teknologi Nasional (ITN) ini sebelumnya menjabat sebagai Sekda Kabupaten Malang.
Wahyu merupakan alumni PWK ITN angkatan pertama, yakni tahun 1985. Ia ditunjuk menjadi Plt Sekda Kabupaten Malang menggantikan pendahulunya, Didik Budi Muljono yang pensiun pada Juni 2020.
Dalam sebuah kesempatan sambutan wisuda ITN, ia menyampaikan kisah saat awal menjadi ASN. Wahyu mengaku menjadi pembuat dan pengantar surat di lingkungan Pemkab. Karirnya pun terus menanjak setelah sebelumnya juga bekerja sebagai konsultan.
Beberapa jabatan yang pernah diduduki Wahyu yakni Camat Tajinan, Kepala Kantor Perumahan, Kepala Dinas Pengairan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan hingga menjadi Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK).
Wahyu juga tercatat telah menyelesaikan gelar doktoral. Ia pernah menempuh pendidikan akta 4 pada 1996 di Institute Housing Study (IHS) Rotterdam, Belanda. Pria asli Malang ini juga pernah mengikuti kursus keuangan dalam kerja sama Universitas Adelaide Australia dan Kementerian Keuangan RI.
Setelah masuk dalam bursa Pj Wali Kota Batu, namanya juga menjadi sorotan Malang Corruption Watch (MCW). Ia diduga menjadi fasilitator program salah satu partai hingga dikaitkan dengan dugaan ketidakharmonisan Bupati dan Wakil Bupati Malang.
3. Hudiyono
Selain dua nama di lingkungan pemerintah daerah Malang dan Batu, nama Hudiyono juga masuk bursa Pj Wali Kota Batu. Pria kelahiran Surabaya, 23 Maret 1964 ini, kini tengah menjabat sebagai Kepala Diskominfo Provinsi Jatim sejak September 2021.
Wajar bila Hudiyono masuk dalam bursa. Pada 2020, ia sempat menjadi Pj Bupati Sidoarjo hingga 2021. Namanya juga menjadi Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jatim pada 2019.
Pria lulusan magister Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini memulai karirnya sebagai ASN di Depdikbud Jatim pada 1985. Karirnya terus menanjak sejak menjadi Kasi Subag PPD Kanwil Depdikbud Provinsi Jatim pada 2009, kemudian menjadi Kasi Manajemen dan Kasi Kurikulum Dindik Provinsi Jatim.
Lepas dari Dinas Pendidikan, ia lalu menjabat Kepala Biro Adm. Kesejahteraan Setda Provinsi Jatim sejak 2018. Ia pernah menerima penghargaan dari Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur sebagai mitra strategis monitoring dan evaluasi badan publik di Jatim.
Dalam catatan MCW, nama Hudiyono hangat diperbincangkan dengan adanya dugaan praktik nepotisme dalam perekrutan pegawai tidak tetap di Diskominfo Jatim. Helmi Perdana, Kepala Inspektorat pun memimpin langsung tim berjumlah 14 orang untuk memeriksa kasus tersebut sesuai surat tugas Nomor: 004/2758/060/2022.
Sosok Calon Lainnya, Usulan Gubernur
Selain ketiga nama di atas, Gubernur Jatim juga mengajukan 3 nama lain pada Mendagri. Ketiga nama yakni Indyah Aryani (Kadisnak Jatim), Pulung Chausar (Kadispora Jatim) dan Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai. Berikut ini profil ketiga calon tambahan tersebut.
1. Indyah Aryani
Nama Indyah Aryani muncul sebagai kandidat dalam usulan Gubernur. Perempuan kelahiran Sragen, 1967 ini kini tengah menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jatim. Ia memang telah merintis karir di Disnak sejak masuk menjadi ASN.
Indyah tercatat pernah menjadi Kepala Seksi Pembinaan Pakan dan Teknologi Peternakan hingga Kepala Seksi Kelembagaan. Sebelum menjadi Kepala Disnak, ia menjabat sebagai Kepala UPT PT dan HMT Tuban dan Malang.
2. Pulung Chausar
Selain itu juga muncul nama Pulung Chausar yang saat ini menduduki jabatan Kadispora Jatim sejak November 2021 menggantikan Supratomo yang telah pensiun. Pulung menjadi salah satu pimpinan dinas dengan umur termuda saat dilantik, yakni 41 tahun.
Pria asal Lumajang ini merupakan alumnus STPDN Angkatan 11. Ia mengawali karir dengan masuk sebagai protokol Pemprov Jatim sejak 2011. Berkat kerja kerasnya, ia menjabat sebagai Kabag Protokol Biro Adpim. Hingga akhirnya lulus uji terbuka seleksi kepala dinas.
3. Aries Agung Paewai
Nama Aries Agung Paewai mungkin tak asing lagi di lingkungan dinas dan pemerintahan Pemprov Jatim. Ia pernah menjadi kepala dinas Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov termuda dalam usianya saat itu 42 tahun. Kini Aries menjabat sebagai Kepala BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia).
Walau rekornya telah dipecahkan oleh Pulung Chausar, ia menjadi salah satu putra daerah asal Sulawesi Selatan yang sukses menempuh karir di Jawa Timur. Pria kelahiran 1976 ini merintis karir sebagai Kabag Protokol Pemprov Sulsel di era HM Amir Syams.
Setelah hijrah ke Jatim, karirnya terus melejit dengan dilantik sebagai Kabiro Humas oleh Gubernur Soekarwo pada 2018. Ia menjadi pejabat eselon II termuda di Pemprov. Hingga kini ia telah meraih beberapa penghargaan.
Harapan Dewanti Rumpoko
Dalam wawancara tugumalang.id sebelumnya, Dewanti Rumpoko selaku Wali Kota Batu yang akan lengser dari jabatannya menyampaikan harapannya. Ia berharap Pj terpilih merupakan sosok yang sudah paham Kota Batu secara lahir batin.
Kini masyarakat Kota Batu tengah menanti keputusan yang akan ditetapkan oleh Kemendagri. Pejabat Pj Wali Kota Batu nantinya akan menjadi penghubung dan penerus jalannya pemerintahan hingga Pemilu 2024.
Penulis: Imam A. Hanifah
Editor: Herlianto. A