MALANG – Cara tak biasa kembali dilakukan jajaran Polresta Malang Kota dalam mensosialisasikan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Terlebih di masa darurat penularan virus yang hingga kini angkanya justru makin meledak.
Tepat di hari ketiga masa PPKM Darurat COVID-19 di Kota Malang, jajaran Satlantas Polresta Makota menebar hantu pocong bergentayangan di tengah jalan. Persisnya di simpang empat Jalan Ijen dan Jalan Kawi.
Tentu saja, bukan pocong asli. Melainkan petugas yang didandani selayaknya pocong. Ada 4 hantu pocong dikerahkan dalam sosialisasi itu. Tak lupa, aparat gabungan dari TNI/Polri dan Satpol PP ikut membopong 2 keranda mayat yang bertuliskan imbauan bernada teror psikologis.
Seperti ‘Pilih Sehat atau Keranda’, ‘Hobby Keluyuran Malah diangkat ke Keranda’, ‘Hindari Kerumunan atau Kuburan’ dan berbagai macam nasihat ngeri lainnya. Tak lupa, juga disitu disosialisasikan terkait pentingnya vaksinasi.
Sosialisasi dipimpin langsung Kanit Laka Polresta Malang Kota, Iptu Saiful Ilmi. Tak hanya menebar sosialisasi di tengah jalan, aparat Opsgab berjubah hantu ini berkeliling ke warung-warung yang ada di sekitar Pasar Bareng.
Harapannya, masyarakat bisa membaca gambaran kematian lewat simbol pocong dan keranda mayat yang bisa mengancam kapan saja apabila tidak disiplin menerapkan prokes. Intinya, virus ini masih ada dan bergentayangan.
”Ini cara kita menyelamatkan masyarakat dari virus corona. Kita tahu sendiri angka kasusnya semakin meningkat. Kita ingatkan lagi, masyarakat jangan sampai jadi korban COVID-19 karena tidak disiplin,” jelas Iptu Saiful Ilmi pada awak media.
Dari sosialisasi ini, kata dia, masih dijumpai banyak pengunjung yang makan di tempat alias dine in. Padahal, sesuai aturan di PPKM Darurat, itu dilarang karena disinyalir membuka ruang penularan virus.
Mendapati hal itu, pihaknya langsung mengingatkan agar makanan yang dipesan lebih baik dibungkus saja. Lebih aman jika dinikmati di rumah saja.
”Kami tidak sampai melarang orang berjualan, tapi penjual harus tegas juga jangan melayani makan di tempat, apalagi sampai menimbulkan kerumunan,” jelas dia.
Saiful menambahkan, cara edukasi ini akan terus dilakukan secara rutin di berbagai tempat. Apalagi, selama masa PPKM Darurat, kesadaran prokes pada masyarakat harus ditingkatkan.
”Bahwa apa yang dianjurkan pemerintah itu adalah demi keselamatan masyarakat sendiri. Kalau lalai, bukan tidak mungkin akan bernasib seperti pocong ini,” tegasnya.
Seperti diketahui, angka kasus penularan COVID-19 di Kota Malang dalam sepekan terakhir melonjak tajam. Tiap RS Rujukan dan fasyankes yang ada sudah mulai kewalahan menerima pasien baru yang terus berdatangan.
Hingga saat ini, per 5 Juli 2021 saja ada tambahan baru 50 kasus terkonfirmasi positif dalam sehari, Menggenapkan total angkanya mencapai 7.751 orang. Diantara itu, 671 meninggal, 6.248 sembuh dan sisanya 332 masih dalam pantauan.