Tugumalang.id – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, berencana menyulap kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) menjadi Kayutangan versi kedua. Rencananya, kawasan Suhat akan dijadikan wisata milenial.
Wahyu mengatakan, di kawasan Kayutangan ada wisata eksotisme bangunan kolonial, maka di Suhat akan dibangun wisata milenial yang cocok untuk para pemuda.
Terlebih, di kawasan Jalan Suhat banyak terdapat perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya, Polinema, Universitas Negeri Malang, Unisma, UIN dan masih banyak lagi.
Baca Juga: 2 dari 4 Tersangka Korupsi Bumiaji Kota Batu Mulai Jalani Sidang
“Saya coba bangun di tempat itu untuk jujukan mahasiswa. Jadi ada kolonial di Kayutangan dan ada milenial di Suhat,” kata Wahyu.
Dalam penataan kawasan Suhat, Wahyu mengatakan akan melakukan perombakan fasilitas umum di sana. Seperti memperluas pedestrian hingga penambahan ornamen lainnya.
“Kami akan rombak, pinggirnya kami perluas. Kapan akan dilakukan, sabar dulu. Saya sudah buat pondasinya, ada tahapannya nanti,” ucapnya.
Penataan kawasan Suhat menurutnya juga untuk memecah kapadatan lalu lintas di kawasan Kayutangan yang kini kerap dikeluhkan masyarakat. Dengan demikian, wisatawan punya pilihan yang lebih banyak dan lebih nyaman dalam berwisata.
Baca Juga: Jelang Lebaran 2024, Pj Wali Kota Malang Pastikan Stok BBM dan LPG Aman
“Jadi kami tata untuk mengimbangi Kayutangan. Mereka bisa memilih, mau ke (wisata) kolonial atau Milenial,” ujarnya.
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan menyampaikan bahwa penataan wisata di kawasan Suhat bisa menjadi upaya dalam mengatasi persoalan kepadatan lalu lintas di Kayutangan.
“Jadi di sana nanti akan dipermak pak Pj Wali Kota Malang. Sepanjang Suhat akan dibikin lebih bagus. Jadi orang tak hanya terpusat di Kayutangan tapi juga akan ke Suhat,” ucapnya.
Menurutnya, penataan kawasan Suhat bisa berpotensi memberikan dampak pertumbuhan perekonomian pelaku UMKM yang kian bergeliat.
“Suhat tak perlu kita jual (promosikan), itu sudah menjadi sentra. Jadi dengan ini, UMKM akan semakin hidup dan wisatawan bisa menyebar, tidak menumpuk di Kayutangan,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A