Tugumalang.id – Ada yang spesial dalam Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 di Pondok Pesantren (PP) Raudlatul Ulum 2, di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Berbeda dari momen peringatan sebelumnya, kali ini Ponpes di bawah asuhan KH Yuzqi Qozim itu, membawa misi pelestarian tradisi dan budaya nusantara.
Misi itu sukses disampaikan dalam gelaran Pentas Seni dan Budaya dalam peringatan HSN 2021 dan Maulid Nabi Muhammad SAW, di halaman Ponpes Raudlatul Ulum 2, pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Gelaran itu menjadi bukti bahwa kalangan pesantren juga menjadi tonggak utama keutuhan Indonesia bahkan sedari bangsa ini lahir. ”Sejarah persatuan itulah yang ingin kami kenalkan kepada para santri generasi baru agar juga mengenal keberagaman tradisi dan budaya Indonesia,” terang Panitia Pentas Seni Budaya PPUR 2, Kholilurrohman.
Selain diisi dengan ceramah agama dan berdoa bersama, kegiatan ini juga diisi dengan penampilan tari tradisional yang melibatkan puluhan santri putra. Tema yang sama juga digelar di Ponpes Raudlatul Ulum Putri.
Total ada enam kesenian tradisional yang ditampilkan mulai Tari Cublek-Cublek Suweng (Jawa Tengah), Tari Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan), Tarian Rasa Sayange (Maluku), Tari Saman (Aceh), Tari Sik Sik Sibatumanikam (Batak), hingga Tari Tradisional dari Papua.

Dari pengenalan budaya tersebut, diharapkan santri juga ikut menumbuhkan semangat Bhineka Tunggal Ika namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan.
”Saya yakin ada santri generasi milenial yang hanya mengenal lagu-lagu di TikTok tapi tidak kenal dengan berbagai ragam suku, tradisi, dan budaya di negara dia sendiri,” sebutnya.
Dari gelaran ini, lanjut Lilur, sapaan akrabnya, diharapkan semangat Bineka Tunggal Ika terus tertanam di jiwa para santri. Sampai kapanpun, santri juga punya peranan penting dalam pelestarian tradisi seni dan budaya Indonesia yang kini mulai meluntur.

Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti