Tugumalang.id – Pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-60 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang dan Hari Santri Nasional (HSN) 2021, pihak kampus memberikan apresiasi bagi santri yang pandai membaca kitab kuning untuk dapat masuk di Prodi Keagamaan.
Hal ini sebagai salah satu upaya di bidang keagamaan untuk menyongosong visi menjadi PTKIN yang unggul dan bereputasi internasional dalam beberapa tahun ke depan.
Tak hanya itu, dalam kegiatan lain turut diadakan lomba yang dapat menarik input serupa di bidang sains.
Wakil Rektor Bidang AUPK UIN Malang, Dr Hj Ilfi Nur Diana SAg MSi mengatakan bahwa peringatan ini disemarakkan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari perlombaan, bakti sosial, khataman Al-Quran, hingga penghargaan bagi para alumni. Kegiatan ini dilaksanakan mulai 26 Oktober sampai 5 November 2021.
“Acara ini sebagai bentuk apresiasi pihak kampus bagi para santri, dosen, mahasiswa, dan alumni yang memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai keislaman yang moderat,” ujarnya.
“Santri identik ngaji kitab kuning, mengaji qowaid nahwu-shorof dan sosok yang mandiri. Makanya santri yang mengikuti lomba dan menjadi juara 1-3 kategori lomba baca kitab dan hafalan nadhom akan diberikan kemudahan gratis masuk Prodi Keagamaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang”, sambung Ilfi.
Senada dengan Ilfi, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama UIN Malang, Dr H Isroqunnajah MAg menambahkan bahwa lomba yang digelar disesuaikan dengan dunia santri seperti lomba baca kitab Fathul Qorib, hafalan Alfiyah, Imrithi, Aqidatul Awam, dan Kajian Keagamaan.
“Lomba tersebut dilaksanakan mulai hari ini via online. Lomba desain logo, maskot, dan video kreatif juga dilaksanakan di hari yang sama”, ujar Gus Is, sapaan akrabnya.
Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan tersebut, Dr H Nur Ali MPd menegaskan bahwa selain lomba untuk para santri, pihak kampus juga menggelar penulisan Book Chapter dengan tema besarnya “Santri Penggerak, Santri Merdeka”.
Adapun sub-tema yang ditulis di dalam buku berkaitan dengan beberapa topik, yakni santri di era pandemi COVID-19, santri dan bonus demografi, santri millenial di era society 5.0, transformasi pesantren, Indonesia di mata santri, dan problem sosial.
“Book Chapter sebagai wadah untuk menuangkan gagasan para santri, dosen, mahasiswa, dan alumni lewat karya yang berkualitas,” harapnya.
Pria asal Lamongan tersebut menambahkan bahwa pihak kampus juga tak ketinggalan untuk melibatkan masyarakat dalam semarak hari lahir kampus dan HSN kali ini, yaitu dengan memfasilitasi masyarakat dengan menggelar sunatan gratis. “Khataman Al-Quran, pembinaan mental spiritual, sholawatan, dan senam juga ikut meramaikan hari lahir kampus dan HSN tahun ini,” pungkas dia.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti