Tugumalang.id – Sepanjang aliran sungai di Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, yang semula hancur dan luluh lantak akibat banjir bandang pada 2021 lalu, kini kembali tampak normal, bahkan lebih indah.
Sungai yang semula hanya berupa sungai alami itu, kini telah dibangun plengsengan di kanan kiri alirannya. Sungai yang semula lebarnya dua meter kini menjadi tujuh meter.
Proyek pelebaran yang sudah dilakukan sejak awal Desember 2021 ini, meliputi dari Gunung Pucung hingga hilirnya di Jalan Dieng, Desa Bumiaji, Kota Batu.

Di masing-masing titik itu juga dibangun jembatan, termasuk dengan fasilitas trotoar jalan yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang publik di sepanjang sungai.
Selain plengsengan, upaya mencegah terjadinya sedimentasi ini juga dilakukan dengan pemasangan bronjong yang disusun menyerupai terjunan. Ada dua terjunan yang dirancang di badan sungai di titik 2 dan titik 3.
Nantinya, terjunan itu akan dibuat seperti air terjun untuk mengerem laju air. “Terjunan ini nanti bisa dibuat di permukaan yang memiliki kemiringan terjal. Fungsinya agar dasar sungai tak tergerus arus,” papar Pelaksana Lapangan PT Wika, Aditya Permana.
Warga Dusun Sambong, Hermawan (45) mengaku lega pengerjaan sungai yang telah memporak-porandakan desanya setahun lalu itu telah selesai.
Setelah jalur penghubung antar desa itu selesai dibangun, kata dia, aktivitas pertanian masyarakat di desa sudah bisa kembali bergeliat. ”Sudah normal kayak sehari-hari, kalau kemarinkan terputus lama itu. Jadi gak bisa lewat, lewatpun bisa tapi muternya jauh sekali,” ucapnya.
Melihat bangunan baru tersebut, ikut membuat warga desa optimistis melanjutkan hidupnya kembali dengan aman dan nyaman. Ia berharap peristiwa banjir bandang tidak terulang lagi.
”Harapannya ya bencana banjir bandang itu tidak kejadian lagi, kan sekarang sudah lebar. Kami sementara bisa merasa kembali aman dan hidup tenang seperti biasanya,” ucapnya.
Harapan senada dikatakan Kepala Desa Bulukerto, Suwantoro yang berharap dengan akses baru ini, bisa mempermudah mobilisasi warga. Dalam pelebaran kawasan sungai itu juga melibatkan masyarakat yang telah mengikhlaskan sebagian tanahnya dari bibir sungai.
Hibah tanah masyarakat inilah yang kemudian dijadikan jalan inspeksi dan parit kecil di badan pinggir sungai untuk menjadi jalan darurat warga.
”Kami juga merasa berterima kasih kepada warga yang ikut sadar. Semoga kejadian yang sama tidak terulang lagi,” harap Suwantoro.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id