KOTA MALANG, Tugumalang.id – Pemerintah Kota Malang menghentikan seluruh aktivitas Pasar Baru Barat atau Pasar Comboran pasca dilanda kebakaran hebat pada Jumat (13/9/2024) malam. Kini, proses penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran itu tengah dilangsungkan.
Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso menyampaikan, pengamanan pasca kebakaran perlu dilakukan. Warga tak berkepentingan dilarang memasuki area terdampak kebakaran demi keselamatan dan keamanan warga, barang-barang hingga proses identifikasi.
“Jadi aktivitas pasar kami hentikan dulu untuk menjamin semuanya berlangsung dengan aman,” kata Erik.
Baca Juga: Pasar Comboran Kota Malang Terbakar, 85 Persen Area Ludes Dilahap si Jago Merah
Tim forensik langsung dikerahkan untuk mengidentifikasi penyebab pasti kebakaran tersebut. Rencananya, uji forensik juga akan segera dilakukan.
Setelah itu, Pemkot Malang juga akan menginventarisir total kerugian yang timbul akibat peristiwa kebakaran itu.
“Selanjutnya, Pemkot Malang nanti akan menurunkan tim teknis untuk melakukan langkah-langkah yang harus diambil terkait recovery dan perbaikan pasar ini,” jelasnya.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyampaikan, para pedagang pemilik lapak akan diperkenankan masuk melihat kondisi barang barangnya dengan pengawalan petugas.
Baca Juga: Pasar Comboran Kota Malang, Pusat Barang Bekas Sejak Era Kolonial Belanda
“Di sini ada sekitar 600 lapak, tapi yang aktif sekitar 100. Itu tersebar baik di lantai 1 hingga 3,” ujarnya.
Laporan sementara dari Kapolsek Klojen, Kompol Syabain, ada 13 mobil terdampak kebakaran. Belasan mobil itu berada di area parkir lantai 3 Pasar Comboran.
“Dari 13 mobil yang ada, 10 hangus tinggal rangka bodi aja, 1 leleh bagian depan dan 2 terevakuasi,” ungkapnya.
Dia memastikan tak ada korban jiwa maupun korban luka akibat kebakaran ini.
Kepala Operasional UPT Damkar Kota Malang, Anang Yuono mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Sekitar 3,5 jam kemudian, api berhasil dijinakkan.
Dikatakan, api pertama muncul dari lantai 2 tepatnya di area lapak pakaian. Setelah itu, api membesar dan merembet naik ke lantai 3 akibat hembusan angin.
“Kendala kami, tidak ada Bronto Skylift untuk memadamkan di ketinggian. Selama ini memang tidak ada di Kota Malang, yang punya Kota Batu dan Surabaya,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A