Malang, Tugumalang.id – Kasus dugaan sejumlah kucing mati akibat diracun di perumahan Kota Malang tengah menjadi perbincangan publik. Tingginya populasi kucing ditengarai menjadi penyebabnya. Lantas apa solusi untuk mencegah meluasnya populasi kucing itu.
Pakar Hewan Universitas Brawijaya, drh Analis Wisnu Wardhana menjelaskan bahwa ada upaya yang lebih manusiawi dan mensejahterakan hewan kucing dalam mengatasi persoalan tingginya populasi kucing.
Dia mengatakan, populasi kucing di Kota Malang memang ditengarai tengah meningkat. Namun dia belum bisa memastikan berapa jumlah akurat dari kucing yang ada di Malang.
“Kalau saya lihat, jumlah klinik hewan yang ada di Malang dalam 10 tahun ini naiknya luar biasa. Bahkan kalau dibanding Surabaya, klinik di Malang jauh lebih padat. Itu artinya populasi kucing di Malang naik,” ungkapnya, Senin (26/9/2022).
Selain itu, jumlah dokter hewan di Kota Malang juga mengalami peningkatan signifikan. Hal itu menurutnya juga menunjukkan ada indikasi populasi hewan kucing tengah meningkat.
Tingginya populasi kucing itu ditengarai juga menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Pasalnya, tak semua orang suka kucing. Bahkan disebutkan, kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengatasi tingginya populasi kucing justru terkadang menimbulkan masalah baru.
Menurutnya, ada cara paling manusiawi dan mensejahterakan hewan kucing dalam mengatasi tingginya populasi itu. Salah satunya dengan sterilisasi atau menghambat reproduksi demi kesehatan hewan.
“Itu adalah cara paling manusiawi untuk kucing dan lebih mensejahterakan hewan dalam mencegah meluasnya populasi kucing,” jelasnya.
Selain itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah, akademisi hingga dokter hewan dalam menggalakkan kepedulian pada kucing liar. Menurutnya, kepedulian itu akan menyelamatkan kucing liar.
“Jika ada kepedulian, akan banyak masyarakat yang mengadopsi kucing liar. Kalau sudah diadopsi, tentu makanan dan kesehatan kucing akan diperhatikan. Jadi populasi kucing akan terkendali,” paparnya.
Tak hanya itu, dia mencontohkan program pengendalian populasi hewan kucing di negara Australia. Disebutkan, kucing atau anjing yang berkeliaran tanpa identitas akan diamakan dan ditangani pihak terkait agar populasi tak meledak.
Namun menurutnya, langkah langkah itu memerlukan proses yang panjang dan respon yang baik dari masyarakat. Terlebih, sejauh ini hanya pecinta kucing di Indonesia yang tergerak mengatasi permasalahan kucing itu.
“Sejauh ini hanya pecinta kucing yang aktif melakukan penanganan terkait populasi kucing,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko