MALANG – Varian baru omicron kini sudah terdeteksi di wilayah Jawa Timur. Sebagai antisipasi, Pemerintah Kota Malang akan terus berupaya menggeber percepatan vaksinasi COVID-19 di Kota Malang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif menjelaskan bahwa sebagai upaya antisipasi, pihaknya akan menerapkan tiga skema antisipasi masuknya varian baru omicron di Kota Malang.
Tiga skema antisipasi itu diantaranya, percepatan vaksinasi, penguatan 3T (Tracing, Tracking Treatment) dan memperketat memperketat protokol kesehatan.
“Kami akan terus menjalankan program vaksinasi. Saat ini vaksinasi dosis pertama kita sudah 105 persen, dosis dua 96 persen. Sementara lansia 68 persen dan anak usia 6-11 tahun 30 persen,” ujarnya, Senin (3/1/2021).

Namun pihaknya juga memastikan bahwa saat ini varian baru omicron tersebut belum masuk ke wilayah Kota Malang. Disebutkan, saat ini di Kota Malang hanya ada 4 pasien Covid-19 varian lama.
“Sejauh ini omicron gak ada di Kota Malang. Jadi kalau omicron itu ada tanda tandanya yakni pertama hasil PCR positif dengan citivelue nya kurang dari 15,” jelasnya.
“Kedua, ada yang pronon PCR positif setelah dua minggu tetep positif PCR nya. Ketiga dari riwayat perjalanan. Tiga itu yang menjadi indikasi pemeriksaan Whole Genome Squencing (GWS),” imbuhnya.
Sedangkan untuk gejala omicron, Husnul mengatakan bahwa gejalanya hampir sama dengan varian varian Covid-19 yang lama.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengimbau masyarakat Kota Malang agar tidak panik maupun cemas atas masuknya omicron di wilayah Jatim. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat Kota Malang tetap waspada.
Sutiaji juga telah menginstruksikan kepada seluruh kelurahan hingga kecamatan untuk menyiapkan isolasi terpusat (isoter) di wilayahnya masing masing.
“Kami sudah siapkan isoter masing masing. Karena RS Lapangan Idjen Boulevard kan sudah tidak beroperasi,” ucapnya.
Terpisah, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan antisipasi masuknya omicron di Kota Malang.
Salah satunya dengan melakukan pembatasan aktivitas masyarakat dalam masa Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dalam malam pergantian tahun, pihaknya juga telah menutup sejumlah pintu masuk Kota Malang sebagai antisipasi adanya kegiatan perayaan pergantian tahun.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit di Kota Malang terkait kesiapan dalam penanganan pasien Covid-19 pasca Nataru.
“Dengan adanya omicron yang sudah terpantau di Jatim, makanya kemarin kami sudah melakukan antisipasi. Salah satunya melakukan koordinasi dengan para direktur RS tentang ketersediaan tempat isolasi dan tenaga kesehatan,” jelasnya.
“Saat pergantian malam tahun baru kami juga melakukan pembatasan mobilitas, swab antigen acak hingga pemantauan penerapan aplikasi PeduliLindungi,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: jatmiko