Tugumalang.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menargetkan tingkat literasi masyarakat terhadap jasa keuangan mencapai 90 persen di 2023 mendatang. Salah satu fokus sasaran OJK tahun 2023 adalah masyarakat penyandang disabilitas di Malang Raya.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengatakan bahwa peningkatan literasi jasa keuangan kepada masyarakat disabilitas menjadi tatantangan tersendiri bagi OJK. Untuk itu, masyarakat disabilitas akan menjadi fokus sasaran pada 2023 mendatang.
“Jadi 2023 nanti, salah satu yang menjadi fokus kami adalah meningkatkan literasi masyarakat difabel,” ucapnya belum lama ini.
Sugiarto mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki format edukasi peningkatan literasi jasa keuangan khusus untuk kaum disabilitas. Namun menurutnya, pihaknya juga masih mematangkan format tersebut.
“Sebetulnya sudah ada formatnya. Tapi kami reformat lagi agar lebih efektif. Memang tidak mudah. Tapi ini akan kami lakukan sesegera mungkin,” bebernya.
Peningkatan literasi jasa keuangan menurutnya merupakan salah satu cara paling efektif agar masyarakat tidak terjerumus pada lembaga jasa keuangan ilegal.
Penentuan sasaran pada masyarakat disabilitas ini juga sebagai upaya realisasi kesetaraan dan hak penyandang disabilitas terhadap akses layanan jasa keuangan.
Dia mengatakan bahwa seluruh elemen masyarakat harus mampu membedakan lembaga jasa keuangan yang hendak dipilih legal atau ilegal. Salah satunya dengan mengecek legalitas lembaga jasa keuangan melalui web site OJK.
Sebab menurutnya, saat ini masih ada aduan masyarakat yang terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal. Sebagai antisipasinya, maka OJK Malang akan memperkuat peningkatan literasi masyarakat tentang jasa keuangan.
Sebagai informasi, tingkat literasi masyarakat Kota Malang tahun 2022 telah mencapai 86 persen. Sementara tingkat inklusi mencapai 68 persen.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A