Tugumalang.id – Sebagian dari kita pasti pernah mendengar kisah tentang tanda-tanda kiamat atau kehancuran dunia. Salah satunya adalah ketika matahari terbit dari barat.
Narasi bahwa bumi sedang di ambang kehancuran ini masih kerap dimunculkan, meski para saintis juga telah menjelaskannya. Bahkan narasi-narasi itu juga dibumbui dengan pernyataan seolah-olah resmi dari para ilmuwan.
Sejumlah saintis, begitu juga dari NASA (National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah mengklarifikasi informasi tersebut adalah salah. Meski memang kemungkinan fenomena itu bisa saja terjadi, terlepas dari keyakinan spiritual.
Seperti dikatakan kepada AFP, Bettina Inclan Associate Administrator for Communications NASA, bahwa fenomena matahari terbit dari barat juga pernah terjadi di masa lampau.
Namun, bukan berarti itu adalah kiamat. Melainkan terjadi karena fenomena pembalikan geomagnetik atau medan magnet. Hal ini bahkan sudah diteliti oleh para astronom sejak lama. Meski memang selama ini masih terjadi perdebatan.
Melansir dari businessinsider.com, ditemukan fakta jika pada inti bumi mempunyai kemungkinan untuk berhenti berputar atau bahkan mengubah arah putarannya. Namun, hal itu tidak semata-mata dapat mengubah arah rotasi Bumi seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Jika diamini sekalipun, perubahan arah rotasi bumi ini tidak akan terjadi secara tiba-tiba. Perubahannya sangat perlahan yang memakan waktu bertahun-tahun.
Seandainya, perubahan rotasi itu terjadi tiba-tiba. atmosfer bumi tidak akan mampu menahan daya tersebut dan menimbulkan bencana besar seperti badai, supersonik, angin topan, hingga megatsunami yang dahsyat.
Menurut sejumlah ilmuwan, fenomena matahari terbit dari barat sebenarnya terjadi pada planet Venus. Venus berotasi selama 243 hari dan waktu planet ini mengitari Matahari setara dengan 225 hari di Bumi. Akibatnya, Matahari di Venus hanya terlihat sebanyak dua kali dalam setahun atau satu kali dalam 117 hari.
Sementara itu, matahari merupakan pusat tata surya yang dikelilingi planet-planet, termasuk Bumi. Bukan bumi yang mengelilingi matahari, melainkan bumi yang mengitari matahari.
Aktivitas orbit inilah yang membuat Matahari terbit dari timur tiap pagi dan terbenam di barat tiap petang. Bumi berotasi dari arah barat ke timur, itulah sebabnya Matahari dan benda langit lainnya terbit dari timur menuju ke barat.
Arah rotasi bumi yang konstan itu membuat arah terbit dan terbenam Matahari selalu sama hingga saat ini. Bahkan sampai sekarang masih belum ada penelitian terkait kemungkinan perubahan arah rotasi Bumi.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko