Tugumalang.id – Menjalin relasi dengan diri sendiri itu kadang terdengar aneh, karena biasanya relasi itu dengan orang lain. Tetapi diri itu perlu diajak untuk mengeratkan dengan diri itu sendiri yaitu berdamai atau bahkan berusaha memahami diri.
Hal ini sangat penting untuk membangun optimisme diri hingga menciptakan kesadaran diri. Hanya saja, tidak semua orang mengerti bagaimana mengeratakan diri dengan diri sendri. Nah, melalui buku The High 5 Habit, kita diajari bagaimana mengerakan diri dengan diri yang rangkumannya dapat Anda baca di bawah ini.
1. Lakukan tos dengan dirimu di cermin setiap pagi sebelum memulai hari
Kebiasaan ini tentunya dapat mengubah seluruh hari kita menjadi lebih baik. Dengan melakukan tos pada diri sendiri, dapat membuat kita menjadi semakin percaya diri akan kemampuan yang dimiliki.
Baca Juga: 6 Tips Mengatasi Kebiasaan Menunda Pekerjaan
Menurut peneliti di Neurobiotik, tos dalam situasi yang tidak biasa akan membuat otak menjadi baru sehingga mengingatnya sebagai peristiwa positif sepanjang hari.
Tos dengan refleksi diri sendiri membuat alam bawah sadar mengatakan bahwa kita adalah seseorang yang patut dirayakan, dipercaya, dan kita membuat apa pun dapat terjadi.
2. Berhenti melakukan self-talk negatif dan bersikap keras pada diri sendiri
Hal-hal yang dilakukan akan terasa lebih mudah apabila kita berhenti berpikir negatif dan bersikap keras pada diri sendiri, karena dapat mempengaruhi perilaku dan kualitas hidup yang kita jalani.
Jika kita sebagai anak muda terus-menerus berpikiran negatif dan terlalu fokus pada apa yang salah dalam diri kita, maka kita akan sulit untuk berubah. Oleh karena itu, ketika kita tenggelam dalam pikiran negatif cobalah untuk melakukan terapi.
Baca Juga: Tips Mulai Usaha Angkringan Ramai Pembeli
Namun, jika cenderung melihat hal negatif pada suatu situasi atau sedang merasa frustasi, maka cobalah untuk memperbaiki diri sendiri dan melatih pikiran menjadi lebih optimis.
Dengan begitu, memaafkan diri sendiri atas luka yang ada dan mulai bergerak berubah menjadi lebih baik adalah cara yang tepat untuk menciptakan dan membangun harga diri yang kita inginkan.
3. Bebaskan pikiran negatif untuk merangkul kepositifan dan pertumbuhan dalam dirimu
Dalam buku The High 5 Habit, diilustrasikan bahwa pikiran kita memiliki filter seperti mesin atau sering disebut sistem pengaktifan retikuler.
Sistem ini menyaring informasi yang terus-menerus kita terima sehingga hanya informasi relevan yang mencapai pikiran kita. Untuk memastikan bahwa mencapai ke kesadaran kita informasi yang benar-benar relevan, kita dapat melakukan beberapa hal di antaranya dalam pikiran harus mengutamakan optimisme di atas pesimisme.
Kemudian, merangkul dan memilih penerimaan dan cinta di atas segalanya. Kemudian kita juga harus mencari sisi baik dari segala sesuatu, karena itu dapat melatih otak untuk mencari jenis informasi yang sesuai dan menyaringnya dengan baik.
4. Percaya bahwa setiap orang memiliki porsi kebahagiaan dan kesuksesannya masing-masing
Kamu dapat menjadikan cemburu sebagai alat navigasi. Penulis menyadari bahwa kebahagiaan dan kesuksesan itu tidak terbatas pada satu orang melainkan untuk semua orang.
Dengan membangun keberanian dan keyakinan, itu dapat membuat kita mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan sesuai versi kita sendiri. Media sosial tidak akan ada artinya apabila kita tidak menyukai diri kita sendiri.
5. Anggap perasaan cemburu sebagai inspirasimu
Terkadang cemburu dapat menjadi halangan kita mendapatkan keinginan. Cobalah untuk menjadikan cemburu sebagai tanda langkah besar berikutnya dalam hidup.
Karena itu bisa menghilangkan rasa frustasi dan ketidaknyamanan yang dirasakan sehingga bisa membuat kita bergerak maju.
Oleh karena itu, mulailah menganggap perasaan cemburu sebagai sinyal berusaha dan jangan biarkan rasa cemburu itu membuat kita takut karena itu adalah cara tercepat untuk mengetahui apa yang kita inginkan.
6. Beranilah untuk mengambil setiap kesempatan yang ada
Pada kenyataannya, kita hanya takut pikiran kita melihat semua perubahan itu sebagai ancaman. Kita berpikir kalau mengejar impian adalah sebuah resiko, padahal jika kita gagal, dua kali lebih mungkin untuk kita berhasil di kemudian hari.
Kita akan bangun dengan kecewa dan kesal disaat menyadari bahwa kita tidak pernah memulai untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu, lakukanlah apa yang kita bisa sampai tahu lebih baik dan ketika kita tahu lebih baik dilakukan.
Penulis: Jasmin Zuhrah Muadzah (Magang)
Editor: Herlianto. A