MALANG- Wajah baru pedestrian di kawasan Kayutangan Heritage kini menjadi salah satu daya tarik Kota Malang. Masyarakat juga mulai berbondong bondong datang dan merasa krasan berjam jam menikmati senja di kawasan Kayutangan Heritage itu.
Pasalnya, lampu hias dengan ornamen bermotif singa dan tugu berwarna dominan hijau kini tengah berjejer di sepanjang kawasan Kayutangan Heritage yang tepat berada di Jalan Basuki Rahmad, Kota Malang.
Tak hanya itu, Pemkot Malang juga telah menebang sejumlah pohon besar yang akarnya rawan merusak dasar bangunan, dan kini diganti dengan bibit pohon tabebuya.
Jika bibit pohon itu berhasil tumbuh sesuai harapan, maka berbagai warna bunga bunga tabebuya nantinya bakal menghiasi pedestrian Kayutangan Heritage itu.
“Lampu lampunya bagus, lumayan menghibur dan memang bisa untuk refreshing,” ucap salah satu pengunjung, Ibrahim Loilatu, Selasa (11/1/2022) sore.
Ibrahim yang datang bersama dua temannya itu mengaku betah berlama lama menikmati fasilitas tempat duduk di Kayutangan Heritage.
Foto bersama, duduk santai dengan menikmati kopi kedai dikawasan tersebut membuatnya lupa bahwa dia bersama temannya telah berada disana selama lima jam.
“Ini tadi dari jam 11 siang datang kesini, ini sampai jam 4 sore belum pulang,” kata Ibrahim yang kini tengah menimba ilmu di IKIP Budi Utomo Malang.
Sementara itu, Ainul Hidayat (46), pengunjung asal Sukun, Kota Malang mengaku bahwa kawasan Kayutangan Heritage saat ini lebih bagus.
“Kayak Malioboro di Jogja. Ini saya kesini diajak anak saya. Dia taunya pas lewat sini, kemudian ingin kesini. Menurut saya memang sudah bagus,” tuturnya.
Namun dia juga berharap pemerintah Kota Malang menata juga parkir kendaraan pengunjung Kayutangan Heritage. Atau bahkan kalau bisa tak ada mobil yang melintas disana di hari hari tertentu.
“Jadi ditutup, gak ada mobilnya. Mungkin seminggu sekali bisa misal steril dari mobil. Itu akan lebih bagus,” harapnya.
Senada dengan Ainul, Sueb Udata (22), pengunjung lain juga mengatakan bahwa kawasan Kayutangan Heritage mulai menampakkan keindahannya.
Dia mengaku datang besama lima temannya ke Kayutangan Heritage itu demi membuat konten tik tok untuk tempatnya bekerja, yakni Radio Kencana FM.
“Disini bagus, tapi terlalu banyak kabel. Kalau secara keserutuhan cukup positif, terlihat cerah dan lebih enak. Kami kesini mau ngasih tau orang Malang, Malang ada yang baru,” ujarnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko