Tugumalang.id – Misogini merupakan ketidaksukaan bahkan kebencian terhadap wanita dan anak perempuan secara ekstrem yang biasanya ditunjukkan oleh laki-laki. Istilah misogini ini lahir pada abad ke-17 dan berasal dari bahasa Yunani, yaitu “misos” yang berarti kebencian dan “gunē” yang berarti perempuan.
Secara umum, misogini adalah konsekuensi dari patriarki yang juga kerap dikaitkan akan hak istimewa pria serta diskriminasi gender. Pada tingkat yang lebih tinggi, misogini bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual terhadap wanita.
Menurut Ensiklopedia Britannica, penggunaan istilah misogini sebagai istilah untuk menyebut ujaran kebenciaan terhadap wanita sudah dipopulerkan oleh feminis gelombang kedua pada 1970-an.
Paham misogini pada era tersebut dibedakan dari seksisme terhadap perempuan, yang pertama dicirikan oleh kekerasan, seperti penyerangan seksual atau pembunuhan, sedangkan yang lainnya dimanifestasikan secara lebih halus.
Namun, feminis gelombang keempat yang dimulai pada abad ke-21 mengartikan misogini hampir dapat disamakan dengan seksime yang juga dapat digunakan untuk menunjukkan bias terhadap perempuan selain tindakan kekerasan atau kebencian yang menargetkan perempuan.
Faktor yang menyebabkan perilaku misogini
Banyak hal yang dapat memungkinkan seseorang bisa memiliki pemikiran yang buruk terhadap wanita sehingga perilaku ataupun sikap misogini terbentuk. Berikut merupakan beberapa faktor penyebab terjadinya seseorang membenci wanita.
1. Budaya patriarki
Patriarki merupakan sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan memiliki dominasi dalam peranan kepemimpinan. Hal ini menempatkan laki-laki dalam kedudukan tertinggi dan memiliki hak atas pengambilan keputusan.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Melalui Meditasi
Budaya ini sering kali menempatkan wanita pada posisi yang harus menuruti semua keinginan laki-laki.Jika pola piker patriarki menusuk ke dalam paham para laki-laki secara ekstrem, dapat menimbulkan sikap misogini yang kental bagi para laki-laki.
Mereka yang memiliki sikap tidak mau kalah dan tetap memandang rendah wanita sebagai makhluk yang berada di bawahnya.
2. Pola asuh yang salah
Setiap orang tua memiliki strateginya sendiri dalam membesarkan anaknya masing-masing. Tetapi pola asuh yang salah justru dapat menyebabkan pemikiran misogini ini. Sebagai contoh, dalam suatu keluarga terdapat dua anak, satu anak laki-laki dan satu anak perempuan.
Ketika anak laki-laki diperlakukan dengan keras sedangkan anak perempuan diasuh secara istimewa dengan cara yang lembut dan halus, maka hal ini akan menimbulkan kecemburuan bagi anak laki-laki yang kemudian memungkinkan akan timbulnya sikap misogini . Hal ini disebut sebagai pola asuh diskriminatif.
Sikap tersebut dimulai dari rasa iri yang ditumpuknya dari hari ke hari yang kemudian dapat menimbulkan rasa benci, baik dia membenci saudara perempuannya atau bahkan ibunya. Tapi kemudian hari pula kebencian ini bisa berkecambah ke semua wanita lain yang membuatnya memiliki perilaku dan sikap misogini.
3. Trauma masa kecil
Setiap dari manusia di masa kini dibentuk melalui atas apa yang sudah dilewati di masa lalu. Perlakuan ataupun pengalaman yang buruk ketika masih kecil dapat menimbulkan trauma di masa kini.
Ketika seorang anak mendapati kekerasan oleh ibunya, tantenya, pengasuhnya, teman-teman perempuannya, atau bahkan guru wanita yang keras, hal ini akan menjadi pikiran kebencian terhadap wanita di dalam benaknya. Hal ini akan membuat kebenciannya merembet menjadi lebih besar terhadap wanita lainnya.
Selain itu, pengalaman buru ketika berhubungan dengan seorang wanita yang tidak sehat pun juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya misogini.
Ciri-ciri orang misogini
Perilaku misogini tidak selamanya tampak secara eksplisit. Ada saja laki-laki yang terlihat baik, sopan, dan ramah terhadap para wanita, tetapi sebenarnya ia memiliki paham misogini di dalam benaknya. Berikut merupakan beberapa ciri orang-orang yang misogini :
1. Diskriminatif dan suka berkata kasar kepada wanita
Seorang misogini akan memiliki perbedaan dalam bersikap terhadap pria dan wanita. Mereka kerap berbicara kesar, berperilaku sinis, dan selalu merendahkan wanita. Seorang misogini tidak memiliki rasa bersalah ketika mengolok-olok, mengintimidasi secara fisik maupun emosional, atau bahkan melecehkan wanita.
2. Merasa wanita selalu salah
Bagi para misogini, wanita adalah sumber masalah bagi kehidupan. Wanita akan selalu menjadi sasaran untuk disalahkan atas segala hal yang telah terjadi.
Oleh karena itu, wanita yang hidup bersama pria misogini akan terus merasa dirinya salah dan meminta maaf untuk sesuatu yang tidak dilakukannya. Biasanya, wanita yang terjebak dalam jalinan asmara dengan pria misoginis akan lebih berisiko dalam hubungan tidak sehat (toxic relationship)
3. Tidak ingin tersaingi
Seorang yang berperilaku misogini biasanya sangat kompetitif terhadap wanita dan sulit menerima bahkan tidak mau memiliki rekan teman wanita yang lebih sukses daripada dirinya. Bagi seorang misogini, pria harus lebih unggul dalam segala hal.
Misogini merupakan perilaku yang salah yang wajib untuk dihindari demi kenyamanan hidup diri sendiri maupun orang lain. Misogini tidak hanya dapat terjadi pada laki-laki, tetapi juga pada perempuan dengan tindakan ataupun ucapannya yang menyudutkan perempuan lain yang dinamakan sebagai internalized misogyny.
Penulis: Muhammad Tito Syahrul Ramadhan (Magang)
Editor: Herlianto. A